Jakarta, radarbuana.com – Olahraga beladiri Karate yang dilaksanakan setiap hari Selasa dan Jumat di Lapangan Mulyono Silam, Mako Kolinlamil, Jakarta Utara, wajib bagi setiap Personel Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil).
Pada Jumat pekan lalu kegiatan beladiri Karate tersebut diikuti sebanyak 500 orang dibawah pimpinan pelatih Kapten Laut (KH) Eko Wijanarko, yang pelaksanaan latihan beladiri tersebut digelar setiap hari olahraga Kolinlamil.
Latihan olahraga beladiri ini bertujuan untuk meningkatkan militansi , membentuk karakter Personel Kolinlamil yang sigap, kuat, tangguh dan berani karena benar, selain itu juga diharapkan sebagai sarana dalam mengendalikan emosi diri serta menjaga dan membina fisik sebagai bagian dari menjaga profesionalisme personel baik Prajurit maupun PNS dalam melaksanakan tugas-tugas organisasi.
Bagi Panglima Kolinlamil Laksda TNI Ahmadi Heri Purwono, S.E., M.M. olahraga beladiri merupakan salah satu kemampuan perseorangan yang harus dikuasai oleh setiap prajurit Kolinlamil. Hal itu berguna bagi si prajurit manakala dalam situasi kondisi operasi dan juga situasi keseharian.
“Sudah sepatutnya seorang militer memiliki kemampuan beladiri, selain untuk menjaga keselamatan diri dan juga untuk membantu masyarakat apabila kita dalam kondisi harus membantu atau membela seseorang yang mendapatkan gangguan kejahatan” ujar Panglima Kolinlamil.
Karate merupakan olahraga beladiri yang mempunyai ciri khas yang bisa dibedakan dari jenis olahraga beladiri lainnya seperti silat, judo, dan lainnya.
Perbedaan itu bisa dilihat secara filosofi, teknik gerakan, dan juga atribut yang dipergunakan selama proses latihan, pertandingan maupun ujian. Salah satu perbedaan dalam atribut ini yakni peralatan dan perlengkapan dalam yang dipergunakan seperti baju dan sabuk.
Dalam karate, warna sabuk (obi) membedakan satu karateka dengan karateka lain. Karateka dasar dimulai dari sabuk putih, sabuk yang digunakan untuk pemula dalam memulai belajar karate. Secara filosofis, perbedaan sabuk karate ini untuk menunjukkan bahwa karateka harus menjunjung tinggi sikap saling menghomati satu sama lain.
Karateka yang baru belajar atau pemula harus menghormati karateka yang sudah lebih tinggi sabuk yang diraihnya, meski secara umur lebih muda. Pun karateka yang sudah meraih sabuk lebih tinggi dari yang lainnya, wajib untuk menghargai dan menghormati pula karateka yang baru belajar. Han