Jakarta, Radarbuana.com – Dalam forum Apresiasi Lembaga Litbang Tahun 2019 Menteri Riset dan Teknologi Menristek/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro menjanjikan bahwa kegiatan riset di Tanah Air tidak akan dipersulit, begitu pun sebaliknya, Bambang memastikan kegiatan penelitian dipermudah. Sehingga Indonesia memiliki instansi atau badan usaha yang berkinerja unggul, inovatif, dan berdaya saing.
Jika ada nggapan bahwa peneliti yang dihalang-halangi ketika melakukan penelitian pun dibantah oleh Bambang. Dia mengaku kalau dirinya tidak pernah menerima keluhan dari peneliti.
“Kalau dari Indonesia tidak ada masalah, karena lembaga kami yang jadi regulatornya dan pendekatan kita adalah memudahkan”, papar Bambang, di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Jakarta, Senin 2 Desember 2019.
Menurut Bambang, yang terpenting adalah peneliti mengikuti aturan yang ada dan wajib memenuhi syarat penelitian kepada pemerintah. Yakni ada wajib serah, harus di-share kepada pemerintah, lalu wajib simpan, supaya jejak riset tidak hilang begitu saja, dan satu lagi, ada keanekaragaman sumber daya hayati yang tidak boleh diambil. Jika semua aturan sudah sesuai maka pihaknya tidak mempersulit.
Bahkan Bambang pun akan memberi penghargaan khusus bagi peneliti. Untuk itu, peneliti diminta lebih giat lagi dalam menciptakan inovasi.
“Karena itulah kita memberikan penghargaan khusus bagi mereka yang konsisten dan komitmen di bidang riset dan pengembangan itu”, tutur Bambang.
Bambang mencatat, Indonesia saat ini berada pada peringkat 50 berdasarkan catatan Global Innovation Index 2019.
“Hanya di posisi 50 dari 141 negara. Pernah di posisi 35 dan 45 pada dua tahun sebelumnya”, pungkas Bambang. He