Tangerang, Ciputat – Radarbuana.com– Kita mencoba sekarang menciptakan kaum milenial agar tidak terjadi gab karena saat ini sudah tua-tua. Akan tetapi salah kami yang tua tua ini tidak hiklas untuk mundur, kami ingin selalu eksis.
Nah.! padahal itu sebenarnya post power sindrome. Jika kita melemah kita harus cepat mengangkat yang baru, dan harus ada yang menseponsori untuk ikhlas, makanya saya ciptakan anak milenial.
“Namun kita melihat banyak sarjana yang tak bisa kerja, padahal ia melihat sebenarnya anak-anak milenial ada 2 saja, yaitu satu diberi kesempatan, yang kedua adalah kemauan. “Klo kemampuan mereka mampu. Namun klo mampu tidak diberi kesempatan maka tidak terlaksana. Tapi klo ada kemauan dan kesempatan diberikan, otomatis nanti bisa dibimbing,” ungkap Direktur Pascasarjana STIE Ganesha Dr. Erna Widodo, S.S, M.M dalam acara Lepas Sambut Alumni Magister Manajemen STIE Ganesha bertema “Together in Harmony, One Team One Mission, United for Growth of STIE Ganesha”, Sabtu (18/1/2020), di Kampus STIE Ganesha, Ciputat Tangerang.
Masalahnya lagi, lanjut Erna, yang membimbing ini terkadang tidak selalu ikhlas melepaskan ilmu-ilmunya. “Kami mencoba ini jangan sampai terjadi. Apalagi kita menghadapi revolusi 4.0, dan sebentar lagi akan masuk 5.0, Jagan sampai mendadak, karena itu semua dah pasti. Biasanya kita kan selalu mendadak, itu kan yang tidak boleh, maka generasi penerus harus tanggap, apa sih yang harus terjadi,” jelasnya.
Menurut Direktur Pascasarjana STIE Ganesha mengemukakan kita dari latar belakang berbeda, pasti berfikir berbeda, ada yang sudah siap ada yang belum siap, itu hal biasa. Tetapi yang penting, katanya, segera menyamakan langkah, karena mau tidak mau kita menghadapi dunia yang terus berubah.
“Kalau kita tidak segera berubah dan menyesuaikan diri dengan zaman, maka kita yang akan mati, apa mau inovatif atau anda mati,” tandasya.
“Program saya bagaimana untuk menyelamatkan ganesha dari perputaran perubahan yang sangat cepat. Karena disini tiga unsur yang harus diselamatkan, yaitu lembaganya, institusinya. Kedua mahasiswanya dan yang ketiga karyawan dan para dosennya. Mereka semua berproses untuk Sustainable (Kebersinambungan) pendidikan,” papar Dr Erna.
“Tetapi kita masuk alam taraf- taraf yang diperhitungkan, tidak bukan hanya sekolah abal- abal. Dan untuk kualitas ini saya bertahan mati- matian, walaupun kadang- kadang tidak popular,” pungkasnya.
Wakil Ketua Alumni Pascasarjana, Dr. Ir. Rachman Upe, M.M mengatakan acara ini dimaksudkan supaya alumni merasa tidak terlepas dari kampus, bukan berarti melepas dari segala, tapi lepas dari pembelajaran. Dan diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan STIE Ganesha.
“Tugas alumni supaya terikat dengan almamaternya, selalu memberikan masukan tentang perbaikan STIE Ganesha yang lebih maju dari tahun sebelumnya Karena ilmu dan teknologi berkembang terus tidak tidak stagnan,’ terangnya.
Ia berharap alumni pascasarjana bisa memberikan kontribusi kepada almamaternya untuk perbaikan dan kemajuan STIE Ganesha ini.
Menurutnya alumni berperan dalam tujuan pokok perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
“Diharapkan alumni bisa berperan di semua program pokok perguruan tinggi itu,’ tandasnya.
Sementara itu Ketua Panitia Nunu Nurhasanah SM menyampaikan kegiatan Lepas Sambut Alumni Pascasarjana Magister Manajemen STIE Ganesha dalam rangka menjalin silatuhrahmi diantara semua elemen yang ada di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ganesha Jakarta.
“Diharapkan dengan acara ini dapat mempererat tali silaturahmi diantara civitas akademik dan stakeholder STIE Ganesha Jakarta, menunjukkan perkembangan STIE Ganesha kepada alumni, membuka jalur peran serta alumni bagi perlembangan STIE Ganesha,” katanya.
Dalam kegiatan Lepas Sambut Alumni Pascasarjana STIE tahun 2019, sekaligus juga pelepasan panitia internasional dan panitia wisuda serta pengesahan panitia Ad Hoc tahun 2020. Nargo