SosialSulawesi

Membangun Kesadaran Tentang Epilepsi Perpei Makassar Bersama Komunitas Peduli Epilepsi Akan Gelar Berbagai Kegiatan

×

Membangun Kesadaran Tentang Epilepsi Perpei Makassar Bersama Komunitas Peduli Epilepsi Akan Gelar Berbagai Kegiatan

Sebarkan artikel ini

Makassar, Radarbuana.com – Menjelang peringatan Hari Epilepsi se-dunia yang setiap tahunnya jatuh pada 26 Maret, Perpei bersama Perdossi dan Bagian Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin akan menggelar serangkaian kegiatan. Mulai dari Workshop Operator elektroensefalografi (EEG), Workshop EEG Reading, Seminar Medis, hingga Family Gathering dengan Komunitas Peduli Epilepsi Makassar. Rencana kegiatan akan diselenggarakan di Auditorium Prof. Achmad Amiruddin Unhas, pada Sabtu-Minggu (11- 12 April 2020_.

Peringatan Hari Epilepsi se dunia tahun ini mengusung tema “Together We Make Friendship and Raise Awareness”

Ketua Komumitas Peduli Epilepsi Makassar Nurhayana Nurdin menjelaskan acara seminar medis  ini menghadirkan dokter-dokter ahli saraf yang akan mengupas tuntas tentang epilepsi dan permasalahannya.

Adapun maksud dan tujuannya acara tersebut, yaitu:

  1. Memperingati hari epilepsi se dunia
  2. Menghimpun Orang Dengan Epilepsi (ODE) dan care giver ODE agar dapat mengurangi stigma negatif tentang epilepsi
  3. Meningkatkan pemahaman bagi dokter umum agar dapat mendiagnosa dengan tepat kasus epilepsi baru.
  4. Meningkatkan pemahaman masyarakat bahwa epilepsi bukan untuk dihindari, namun untuk didukung agar dapat hidup seperti orang normal lainnya.

“Epilepsi telah dikenal sejak lama dan menjadi momok menakutkan di tengah masyarakat, lantaran dianggap aib. Masalah serius muncul karena adanya stigma negatif terhadap ODE . Stigma terhadap ODE berasal dari lingkungan keluarga hingga petugas kesehatan. Padahal, jika mendapat pengobatan yang tepat maka akan meningkatkan kualitas hidup ODE di tengah mayoritas,”Nurhayana Nurdin

Menurutnya stigma terhadap ODE akan menyebabkan diskriminasi, seperti dikucilkan, tidak diterima dalam pekerjaan atau sekolah, hingga mengalami depresi. Maka dengan inilah ODE maupun keluarga ODE menutup diri, sehingga tidak melakukan pemeriksaan. Dengan begitu, epilepsi bukan sekadar masalah kejang namun masalah psikososial.

“Melalui peringatan ini, maka diharapkan masyarakat jauh lebih tahu mengenai epilepsi dan meninggalkan stigma terhadap orang dengan epilepsi (ODE),” harapnya.

“Dalam Peringatan Epilepsi ini bukan hanya sekedar perayaan biasa, namun juga akan dilakukan kampanye persahabatan dan membangun kesadaran tentang Epilepsi di tengah-tengah masyarakat,” pungkas Ketua Komumitas Peduli Epilepsi Makassar Nurhayana Nurdin. Nn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *