Jakarta, Radarbuana.com – Pihak Kepolisian dari Polsek Tambora berhasil mengamankan 2 orang pemuda berinisial YS (25) dan RI (26). Pasalnya keduanya diduga telah memiliki satu paket berisikan ikat pinggang dengan aksesoris selongsong peluru dengan anak peluru tanpa isian mesiu.
“Kita amankan dua pelaku tersebut untuk dimintai keterangan,” ujar Kapolsek Tambora, Kompol Iver Son Manossoh, Jumat, (13/03/20).
Kompol Iver Son menyebutkan, selain mengamankan pelaku, pihaknya juga berhasil mengamankan barang bukti berupa 126 buah selongsong dengan anak peluru Kaliber 7,62 mm tanpa isian mesiu). Dan 65 buah selongsong peluru kaliber 7,62 mm tanpa anak peluru.
Selain itu, Kanit Reskrim Polsek Tambora AKP Suparmin menambahkab, berdasarkan info awal dari anggota Babinsa dan Binmas Kelurahan Jembatan Besi, bahwa seorang berinisial YS memesan membeli ikat pinggang dengan aksesoris selongsong peluru melalui seseorang di Akun Facebook “Gimbal Rebel Riot” dengan harga Total Rp.1,5 jt.
Dalam pesanannya, YS memberikan alamat tujuan pengiriman paket ke tempat kerja istrinya di rumah konveksi, yang ada di Jalan Jembatan Besi Tambora, Jakarta Barat.
Kemudian anggota mendapatkan informasi tersebut, tentang adanya kiriman paket berisi peluru dari seseorang, yang diantar ke sebuah rumah konveksi di wilayah Jembatan Besi Tambora melalui jasa pengiriman express.
“Setelah dilakukan pengecekan oleh anggota, ternyata benar salah seorang karyawan konveksi di Jembatan Besi menerima paket yang dialamatkan kepada temannya bernama RI yang berisi 126 buah selongsong dengan anak peluru Kaliber 7,62 mm (tanpa isian mesiu), serta 65 selongsong peluru kaliber 7,62 mm tanpa anak peluru yang sudah terpasang pada ikat pinggang warna hitam,” jelas Suparmin.
Diutarakannya, petugas melakukan juga penggeledahan di rumah kontrakannya, namun tidak ditemukan benda-benda berbahaya. Setelah dilakukan penyelidikan, Polisi kemudian mengamankan dua orang YS dan RI ke Polsek Tambora untuk dimintai keterangannya.
“Kami masih memintai keterangan terkait kepemilikan tersebut. Apakah ada kaitannya dengan jaringan peredaran senjata api dan peluru, serta jaringan pelaku kekerasan maupun teror. Untuk keduanya juga kita lakukan tes urine dengan hasil YS positif sedangkan RI negatif,” pungkas Suparmin. HS