Jakarta, Radarbuana.com – Terkait dugaan korupsi pengadaan makanan tambahan di Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kabid Investigasi BPI KPNPA RI (Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara & Pengawas Anggaran Republik Indonesia) menegaskan tetap akan menelisik ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Patut diduga ini ada skenario besar dan sudah diseting,” ungkap Agus Chepy Kurniadi, kepada wartawan, Jumat(13/3/20).
”Akan kami kerahkan anggota kami dari BPI KPNPA RI agar melakukan penelusuran dan Pulbaket. Bila ada celah yang mengarah ke A1, kita akan segera datangi pihak-pihak terkait sebagai bahan klarifikasi dan evaluasi, lantas kita bikin laporan pengaduan ke lembaga berwenang,” tegasnya.
Chepy juga menegaskan angan sampai ada unsur gratifikasi yang sarat kongkalikong, yang pada akhirnya mengangkangi UU No 31 Tahun 1999, sebagaimana sudah diperbaharui dalam UU No 20 Tahun 2001, tentang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).
Seperti diberitakan sebelumnya, pengadaan makanan tambahan di Direktorat Gizi Masyarakat Kemenkes diduga merupakan kegiatan pengadaan yang sarat permainan. Produk makanan tersebut telah dimonopoli oleh satu produsen selama bertahun-tahun hingga 2019.
Dimana dalam proses tender pengadaan tersebut patut dicurigai sebagai permainan. Pemenang tender hanya PT IGM dan produsen barangnya adalah PT TPS. Ini tidak kebetulan, namun saya melihatnya sebagai sebuah permainan dalam membajak anggaran
Sehingga Chepy mensinyalir ada seseorang yang telah mengendalikan proyek ini sejak dari masa penggodokan anggaran antara pemerintah dan DPR. “Saya punya sumber yang infonya valid,” tandasnya.
Tahun 2019, lanjutnya, pengadaan makanan tambahan di Direktorat Gizi, yakni makanan tambahan balita kurus ke daerah dengan nilai kontrak Rp 275.807.505.600 dan penyediaan makanan tambahan Ibu Hamil Kurang Energi Kronik ke daerah, dengan kontrak Rp 217.212.832.980. Dan kedua proyek jumbo itu dimenangkan PT IGM dan barangnya diproduksi PT TPS.
“Saya memiliki dokumen bahwa sejak 2016, PT IGM telah memenangkan proyek makanan tambahan di Kemenkes total triliunan rupiah. Dan semua barang yang akan disediakan perusahaan tersebut diproduksi PT TPS,” pungkas Chepy. Tim