Jakarta, Radarbuana.com – Maraknya pemberitaan di berbagai Media Online atau Elektronik, bahkan media sosial (medsos) tentang Covid-19 yang telah menjangkit serta mematikan sampai ke kota Jakarta khususnya, atau daerah daerah lain pada umumnya.
Membuat sebagian masyarakat di seluruh pelosok sudut sudut Kota Jakarta dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas di luar rumah, seperti bepergian ke mall, ketempat wisata atau tempat-tempat keramaian, yang akan sangat mudah terjangkitnya wabah Covid-19.
Pemerintah pusat pun memutuskan untuk mensosialisasikan informasi kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas mulai hari Senin (16/3/2020) selama dua pekan kedepan. Dan meliburkan sekolah-sekolah.
Menanggapi hal ini Abdul Rahman Lendyi, SH, Ketua Umum Garuda Merah memberikan pandangan, bahwa sudah sepatutnya diberikan satu keputusan yang jelas dan tegas. Sehingga masyarakat lebih paham lagi tentang bahayanya efek dari virus corona tersebut.
“Keputusan pemerintah, terutama di DKI Jakarta untuk meliburkan sekolah-sekolah, kemudian membatasi aktivitas masyarakat memang perlu. Tapi pemerintah meliburkan dua pekan, apakah tindakan ini sudah tepat?,” sebutnya, Minggu, (15/3/2020) di Kalibata City Jakarta Selatan.
Meski begitu Ketum Garuda Merah percaya dengan keputusan pemerintah pusat atau daerah. Keputusan ini tentunya sudah secara komprehensip. “Artinya sudah harus bisa melihat sisi psikologis masyarakat, kemudian sisi dari keamanan, ekonomi. Dan sudah tugas pemerintah untuk menstabilkan harga, apabila ternyata harga barang tertentu melonjak tinggi, karena masyarakat berbondong-bondong membeli. Itu efeknya,” terang Abdul Rahman.
“Disitulah pemeritah harus membuat kebijakan ekonomi untuk bisa menghadapi situasi seperti ini, untuk dua atau tiga bulan ke depan,” tambahnya.
Ketum Garuda Merah, Abdul Rachman pun menginstruksikan di daerah kepada jajarannya di setiap provinsi/kabupaten/kota dari tingkat kecamatan sampai kelurahan mengingatkan untuk tidak panik, tidak melakukan hal hal yang menimbulkn efek terhadap masyarakat. Misalnya untuk tidak memborong kebutuhan 9 pokok sampai jumlah besar, sehingga tidak stabil dan terlalu berlebihan.
Pencegahan Virus Corona yang menurut pandangan umum berbeda dengan Abdul Rachman Lendyi. Menurutnya tidak secara kedokteran atau medis.
“Karena yang terpenting adalah keyakinan dan iman, karena apapun caranya maka setiap manusia ada saatnya untuk kembali kepada sang pencipta. Saya meyakini dan memahami itu bahwa ini adalah cara alam untuk menjalankan hukumnya setiap manusia hidup akan mati. Kalaupun kematiannya melalui virus ini, itupun sudah tertulis sebenarnya oleh sang maha pencipta. Untuk itu pencegahan yang utama adalah kesadaran manusia itu sendiri. Karena virus ini muncul tidak serta merta begitu saja. Kita yakin sama-sama bahwa wabah itu datang dari Allah SWT,” paparnya.
Mengenai bagaimana wabah itu terbentuk, lanjutnya, pasti ada campur tangan manusia itu sendiri. “Untuk itu kesadaran manusianya yang harus dibangun, karena apabila sudah takut dengan sesuatu, maka sesuatu itu akan masuk ke dalam diri kita sendiri,” imbuh Ketum Garuda Merah.
Kepada masyarakat, Ketum Garuda Merah berharap intinya membangun iman, bahwa wabah itu datangnya dari Allah SWT, meskipun caranya datang karena adanya ikut campur tangan manusia. Karena memang tekhnologi secara keilmuan adanya perubahan-perubahan rekayasa biologi yang dibuat oleh manusia itu sendiri, menyebabkan virus itu akan muncul.
“Kemudian kita harus sadar, bahwa apa yang terjadi saat ini terjadi juga di negara negara lain. Marilah kita bersama sama menjaga kebersihan, dan melakukan penanganan yang komprehensif. Itu betul-betul harus kita sebarkan ke setiap masyarakat. Juga peran pemerintah sangat penting, seperti menjaga stabilitas harga kebutuhan 9 bahan poko. Kemudian pemerintah membuat pos-pos pengendali covid-19 seperti puskesmas (savecare) atau klinik serta psykolog untuk bertujuan menenangkan masyarakat dan mengantisipasi terjangkitnya wabah Covid-19 lebih luas lagi,” jelasnya lagi.
Ketum Garuda Merah sekali lagi menyerukan dan mengajak kepada masyarakat seluruh Indonesia. Serta jajaran organisasi untuk berdoa berasama sama kepada Allah SWT, sebagai pemilik alam semesta ini. “Bahwa wabah Covid-19 ini bisa selesai. manakala kita sungguh- sungguh berdoa kepada Tuhan sambil kita berusaha bahu membahu untu bisa menyelesaikan dan memberikan satu solusi yang cepat dan tepat,” pungkasnya. Dwland/Fam