Maros, Radarbuana.com – Untuk memenuhi stok kebutuhan darah yang kian menipis di tengah wabah covid-19, prajurit TNI dari Kodim 1422 Maros, Sulawesi Selatan menggelar aksi donor darah, bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI), di Gedung Serbaguna Pemkab Maros, Kamis (09/04/2020).
Dandim 1422 Maros, Letkol Inf Farid Yudo mengatakan, kegiatan kemanusian ini sebagai wujud kepedulian dengan saudara kita yang sakit. Kendati negeri ini dilanda wabah Covid-19, tapi kita harus tetap memikirkan kebutuhan darah. Dan pelaksanaan donor darah ini tetap mengacu pada protap himbauan pemerintah.
“Hari ini kita target 50 kantong darah untuk memenuhi kebutuhan stok yang memang saat ini jauh berkurang karena adanya Covid-19 ini,” ujar Dandim 1422 Maros disela kegiatan.
Menipisnya stok darah di beberapa Rumah Sakit (RS), dikarenakan banyaknya warga yang lebih memilih berada di rumah sesuai anjuran pemerintah. Selain itu, adapula kekhawatiran terkait aman atau tidaknya donor darah pada penyebaran Covid-19.
“Selain adanya pembatasan aktifitas di luar rumah, ada juga anggapan seperti itu. Makanya kita laksanakan secara aman dengan tetap memperhatikan prosedur standar seperti physical distancing dan kebersihan, sebelum masuk ke ruangan,” terang Dandim.
Untuk di Rumah Sakit di Maros sendiri, kebutuhan darah setiap bulannya mencapai 50 sampai 100 kantong. Kebutuhan itu disuplai dari bank darah yang telah dibentuk oleh PMI Maros di beberapa desa dan kelurahan. Namun, karena adanya wabah, kebutuhan ini pun semakin berkurang.
“Kenapa sebanyak itu, karena rumah sakit kita ini berada di perlintasan trans Sulawesi yang sangat rawan kecelakaan. Belum lagi kebutuhan darah untuk pasien lain seperti DBD yah. Sementara kita ini sedang kesulitan karena pendonor yang berkurang,” ungkap Ketua PMI Maros, Chaidir Syam.
Dikatakan Chaedir Syam, terkait kekhawatiran warga atas penyebaran Covid-19 melalui proses transfusi darah, menurutnya semua dilakukan secara aman dan higienis. Justru, kata dia, dengan melakukan donor darah, maka akan mampu meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan virus.
“Ibarat mobil, tubuh kita ini juga butuh ganti oli, dengan donor darah itu sama halnya kita ganti oli. Sehingga bisa membuat imun kita ini bisa lebih kuat melawan virus. Semua proses transfusi ini dilakukan secara aman dan higienis,” terang Chaidir.
Rencananya, kegiatan aksi donor darah ini akan terus digalakkan guna memenuhi stok kebutuhan darah di Sulawesi Selatan yang kian menipis saat ini. Bahkan di Makassar sendiri, stok darah yang ada hanya cukup untuk 8 hari saja, karena minimnya ketersediaan darah. Herman