Maros, Radarbuana.com— Pemerintah Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 telah menyiapkan rumah susun (rusun) untuk pasien positif covid-19 isolasi mandiri. Kamar ini khusus diperuntukkan bagi pasien pasositif covid-19 yang tidak memiliki gejala sakit atau orang tanpa gejala (OTG).
Pemkab Maros tampaknya tidak main-main dalam menyiapkan fasilitas untuk isolasi mandiri pasien covid-19. “Agar tidak bosan di dalam kamar beberapa fasilitas pun disiapkan dalam kamar pasien isolasi mandiri. yakni selain listrik dan air juga ada kulkas, televisi layar datar 32 inch, tempat tidur spring bed, dispenser, jemuran, handuk, sendal, kamar ber-AC dan fasilitas wifi untuk akses internet,” ungkapkan Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Andi Davied Syamsuddin.
Fasilitas ini sejak pekan lalu mulai dimasukkan di kamar ukuran 4 x 4 meter ini. Termasuk AC yang telah dipasang. tempat tidur, kulkas dan fasilitas lainnya. Total ada 8 kamar yang disiapkan Pemkab Maros untuk pasien isolasi mandiri ini.
“Kamar di rusun ini disiapkan satu kamar untuk satu pasien dengan berbagai fasilitas di dalamnya. Hal ini kami lakukan agar pasien yang isolasi mandiri di rusun bisa betah dan tidak bosan, karena mereka tidak boleh keluar selama proses isolasi. Termasuk akses internet akan segera kita pasang,” jelasnya.
Rusun ini juga akan dijaga oleh pihak keamanan selama 24 jam, bekerjsama dengan pihak kepolisian, Kodim Maros maupun satpol PP, agar pasien aman dan disiplin dengan isolasinya.
Tidak hanya itu, sambung Andi Davied, makanan pasien yang diisolasi juga akan disuplai minimal tiga kali sehari ditambah dengan susu, vitamin, jahe, madu untuk menambah daya tahan tubuh mereka. Dan gugus tugas penanganan covid-19 juga memastikan akan memberikan keinginan-keinginan pasien yang diisolasi khususnya dalam hal makanan.
“Seperti pasien di Bantimurung yang diisolasi, ada yang minta ikan kering, maka kami bawakan atau mereka butuh cemilan kami juga bawakan,” tambahnya.
Menurut Andi Davied kamar isolasi di rusun ini, khusus bagi pasien yang mau isolasi ditempat ini. Hall pertama bagi pasien adalah ikhlas terpisah dari keluarga untuk diisolasi. “Karena kalau mereka tidak ikhlas menjalani isolasi disini susah, bisa-bisa mereka lari dan itu akan lebih berbahaya,” sebut Davied.
Terkait pasien yang saat ini isolasi mandiri di rumah masing-masing , yang diisolasi sudah melaksanakan dengan disiplin. Seperti pasien di Minasa Baji Bantimurung, Mandai maupun di Turikale melaksanakan isolasinya dengan disiplin.
“Hanya pasien yang di Pakere Kecamatan Simbang yang perlu edukasi dan pendekatan persuasif. Agar mereka paham dan mengerti pentingnya isolasi ini,” pungkas Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19, juga Sekda Kabupaten Maros, Andi Davied Syamsuddin. Herman.