Maros, Radarbuana.com– Langkah pencegahan covid-19 sampai di pelosok pedesaan, terus digalakkan secara intens. Seperti di Desa Labuaja, Kecamatan Cenrana yang dilintasi jalur trans Sulawesi, sangat berpotensi terjadi penularan virus. Pasalnya ada beberapa warganya membukan usaha warung kopi ( Warkop) sebagai mata pencaharian.
Kondisi ini memungkinkan adanya pengguna jalan luar daerah mengambil kesempatan untuk singgah istirahat secara rombongan. Tentunya hal ini memicu terjadinya berkumpulnya banyak orang.
Menyikapi kondisi tersebut, Kades Labuaja Asdar bersama aparat terkait, bertindak tegas kepada pemilik warung dan pengunjung, Rabu (15/4/2020).
“Langkah tegas yang kami ambil ini berdasarkan himbauan pemerintah kabupaten, kalau tidak boleh pengunjung rumah makan dan warkop makan dan minum ditempat. Boleh singgah belanja, tapi harus dibungkus langsung pergi,” terangnya.
Asdar juga menjelaskan warung makan dan warkop tetap diizinkan buka, tapi hanya boleh melayani pembeli secara bungkus, tidak boleh makan dan minum ditempat.
” Warung makan dan warkop kami tidak tutup, karena itu mata pencaharian mereka selama ini. Cuma kita batasi termasuk jam operasionalnya, kami berikan waktu sampai jam 21.00,” ungkap Asdar.
Diutarakan Asdar, dalam penertiban ini pihaknya melibatkan tokoh masyarakat didampingi tokoh agama, untuk memberikan pengertian kepada pemilik warung bisa faham dengan kondisi mewabahnya virus corona saat ini.
” Syukur mengerti dan faham apa yang kami himbaukan. Pada malam itu kami dapati beberapa orang dari luar daerah lagi nongkrong di warkop, kami beri pengertian agar jangan lagi berkumpul seperti itu. Bahkan ada beberapa yang mengaku tidak bisa pulang karena kehabisan ongkos, jadi kami berikan ongkos untuk pulang ke daerahnya,” papar Kades Labuaja, Asdar. Herman