Moskow, Radarbuana.com – Kondisi wabah virus corona (covid-19) di Rusia kian mengganas, membuat Presiden Rusia Vladimir Putin merencanakan berbagai skenario untuk mencegah penyebarannya makin meluas.
Dalam sebuah konferensi video dengan para pejabat hari Senin (13/04) mengatakan, minggu-minggu ke depan akan menjadi “penentu” dalam upaya memerangi virus corona. “Situasinya “praktis berubah setiap hari, dan sayangnya tidak menjadi lebih baik. Mempertimbangkan semua skenario untuk mengantisipasi situasi yang berkembang, bahkan yang paling kompleks dan luar biasa,” ujarnya.
Presiden Putin menyerukan langkah-langkah untuk mengakhiri kekurangan peralatan, terutama pakaian pelindung bagi petugas medis. “Saya tahu itu tidak selalu cukup, dan tentu saja di sini kita perlu langkah-langkah tambahan untuk menghilangkan semua kekurangan ini,” ungkapnya. Seraya juga mengatakan bahwa militer akan dilibatkan untuk membantu, jika perlu.
Sebelumnya Rusia telah mengirim pesawat militer dengan spesialis dan bantuan peralatan media ke negara-negara lain, termasuk Italia, Cina dan Amerika Serikat. Hal itu sempat memicu memicu kecaman di dalam negeri, yang menuduh Putin menggunakan sumber daya penting demi tujuan geopolitik.
Lockdown Diperketat
Para pejabat mengatakan, lebih dari 800.000 surat izin melakukan perjalanan telah dikeluarkan, baik dengan angkutan umum maupun kendaraan pribadi. Namun sistem online yang dirilis untuk permohonan izin perjalanan menjadi target peretasan. Banyak warga yang mengeluh di media sosial karena tidak berhasil mengakses situs izin perjalanan meskipun mencoba berulangkali.
Diberlakukan kartu izin melakukan perjalanan hanya berlaku untuk satu kali perjalanan. Sementara kartu izin kerja berlaku sampai 30 April mendatang. Setelah mendaftar secara online, pemohon akan mendapat kode khusus yang terdiri dari urutan angka dan huruf – yang dapat dicetak atau diterima melalui email.
Otoritas Moskow hari Senin memperketat aturan ini, setelah angka infeksi baru virus corona melewati 2500 kasus, dari kenaikan harian tertinggi yang pernah dicatat. Lockdown pun diberlakukan sejak 30 Maret 2020.
Di bawah aturan lockdown ketat di Moskow, warga hanya diperbolehkan meninggalkan rumah untuk merawat anjing, membuang sampah, dan mengunjungi toko terdekat.
Untuk memeriksa surat izin perjalanan, Polisi berpatroli. Dan pelanggaran akan dikenai sanksi denda tinggi. Pengecualian berlaku bagi personil angkatan bersenjata, pejabat kota dan pekerja media.
“Sistem izin perjalanan juga dapat diperluas untuk memantau orang-orang yang berjalan kaki di lingkungan mereka, jika perlu,” kata pihak berwenang.
Pada laporan Senin, Rusia melaporkan 2.558 infeksi baru, sehingga jumlah total menjadi 18.328 kasus infeksi dengan 148 kematian. Namun jumlah infeksi Covid-19 sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi, karena banyak orang dengan gejala ringan yang tidak dapat menjalani tes.
Tercatat di Moskow dengan lebih 12 juta penduduk kini menjadi episenter penularan Covid-19 di Rusia, dengan 11.513 kasus positif dan 82 kematian. (afp, rtr)