Singaraja.Bali, Radarbuana.com– Dampak Pandemi Covid-19 (virus Corona) sangat dirasakan semua masyarakat dalam sektor ekonomi. Perlu banyak pihak ulurkan tangan untuk meringankan beban mereka, diantaranya para pekerja hotel berdampak mengalami PHK, belum lagi masyarakat miskin kehidupan pokok mereka semakin berkurang. Bahkan sama sekali tidak berpengasilan tak bisa beraktifitas mencari nafkah,
Seorang yang tersentuh hati membantu masyarakat yang terdampak covid-19, adalah AKBP Dr. Gede Suyasa S.Si., SH.,M.H, yang berdinas Mabes Polri menjadi Kanit II Subdit 1 Direktorat Tipiter Bareskrim Mabes Polri, Bidang Perlindungan Konsumen, Perdagangan, Perindustrian, Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem.
Gede Suyasa merupakan putra Desa Kubutambahan, Buleleng, Bali tergugah rasa kemanusiannya melihat masyarakat di kampungnya butuh uluran tangan.
Dengan uang pribadinya Suyasa mendistribusikan 70 paket sembako, yang berisi kurang lebih 5 kg beras, Minyak Goreng, Mie Instan dan telor. Pemberian sembako khususnya di Banjar Kaja Kangin Desa Kubutambahan, dilaksanakan oleh I Wayan Suarsina, perwakilan dari keluarga AKBP Gede Suyasa, pada Minggu (19/4) pukul 14.00 Wita.
I Wayan Suarsina mengungkapkan kepedulian AKBP Gede Suyasa terhadap masyarakat di kampungnya sangat besar. “Kami sekeluarga menjalankan tali kasih yang di gelontorkan Gede Suyasa. Sudah 20 tahun merantau bukan sekarang saja menyentuh masyarakat, tetapi sebelumnya juga setiap beliau pulang kampung menjalankan tali kasih. Tahap pertama didistribusikan tanggal 16 April 2020 sebanyak 50 paket. Dan hari ini sebanyak 70 paket. Sasaran warga lingkungan sekitar Banjar Dinas Kubuanyar dan Banjar Dinas Kajakangin. Semoga bantuan ini bisa mengurangi beban hidup penerima,” papar Suarsina.
Menurutnya pemerintah daerah terkesan lambat dalam menyalurkan tali kasihnya. Sehingga keluarga memiliki inisiatif bersama untuk membantu kondisi ekonomi masyarakat saat ini sangat sedang terpuruk.
“Saya lihat masyarakat menjerit mohon bantuan, baik yang disampaikan langsung atau lewat medsos. Satu sisi bantuan pemerintah belum ada sama sekali. Itulah yang menggerakkan hati kami untuk berbagi. Karena pemahaman kami. Jangan menunggu berlebih utk berbagi, karena jika demikian hal itu tidak akan pernah terjadi,” jelas Suarsina, menjabat Kepala SMAN 1 Kubutambahan.
Warga Dusun Kaje Kangin Desa Kubutambahan yang mendapat sentuhan dari AKBP Dr. Suyasa sangat merasakannya. ” Kesan di masyarakat yang dapat kami tangkap saat kami memberi bantuan, mereka sangat senang dan berterima kasih. Hal ini yang kami harapkan dan menghimbau kepada siapa saja yang mau berbagi kepada sesama yang membutuhkan agar kesulitan hidup masyarakat saat Covid19 ini sedikit bisa teratasi,” imbuh Suarsina.
Sementara AKBP Gede Suyasa saat dihubungi pukul 15.00 wita. Pria yang sudah sekitar 20 tahun meninggalkan kampung untuk berkarir di luar daerah Bali ini, merasa sangat perihatin dengan kondisi sekarang.
Menurutnya semakin banyaknya penyebaran covid- 19 d secara langsung membuat kehidupan masyarakat semakin sulit, terutama masyarakat yang bekerja di jalur informal yang tidak memiliki pendapatan rutin setiap bulan.
“Kondisi ini terjadi hampir merata di seluruh Indonesia, termasuk di kampung kelahiran saya. Pemerintah pusat sudah membuat berbagai kebijakan dalam penanggulangan dampak Pandemi covid 19. Tetapi tentu saja kebijakan tersebut tidak akan optimal tanpa adanya keterlibatan dari seluruh pemda dan masyarakat indonesia,” terang AKBP Suyasa.
Dikatakan AKBP Suyasa, sampai saat ini menurut informasi yang berhasil dihimpun di kampungnya, pemerintah daerah Bali, khususnya Kabupaten Buleleng belum membuat kebijakan atau gerakan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak.
“Dan dalam kondisi saat ini sangat diperlukan gerakan gotong royong dan saling bahu membahu antara pemerintah dan masyarakat, sehingga wabah ini bisa kita lalui dengan semangat kebersamaan dan gotong royong. Dan mudah-mudahan dengan semangat kita tersebut, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan jalan yang terbaik. Sehingga wabah ini cepat berlalu dan kehidupan berbangsa dan bernegara bisa kembali normal untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur,” ungkap Gede Suyasa.
Sementara itu warga nelayan di Pantai Kubutambahan, Gede Merta Yasa alias Gede Tangkas berterimakasih atas sentuhan yang dilakukan AKBP Dr. Gede Suyasa.
”Saya juga sangat berterimakasih kepada AKBP Gede Suyasa yang telah memberikan bantuan sembako kepada keluarga besarnya dan tetangga di kampung di Bali. Ini sebagai bentuk tali kasih yang bisa sedikit mengurangi beban hidup warga,” ucap Tangkas. Des/Ig