Maros, Radarbuana.com – Komplain penumpang Batik air rute Makassar- Kendari (Sultra) berbuntut panjang. Kejadian itu terjadi pada Rabu (22/4/20), seperti yang dilansir Radarbuana.com kemarin, dimana penumpang yang sejatinya menggunakan jasa penerbangan maskapai Batik Air tujuan Kendari, namun keempat penumpang sebelaum berangkat, terjadi masalah soal barang bawaannya.
Penumpang di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin tujuan Kendari ini akan menggunakan jasa maskapai penerbangan Batik Air, rencananya diberangkatan Rabu (22/4/2020 pukul 14,50 Wita batal berangkat. Menurut mereka akibat adanya pelayanan yang tidak memuaskan yang diberlakukan oleh pihak maskapai Batik Air.
Zion N Tambunan SH, MH Salah satu penumpang yang batal berangkat ini mengatakan, bersama tiga orang rekannya kini terpaksa kembali ke kota Makassar menginap di salah satu hotel dengan biaya sendiri,
“Kami selaku penumpang tujuan Kendari (Sultra ), merasa diperlakukan tidak adil oleh petugas maskapai Batik Air yang bertugas di bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, seperti terjadi diskriminasi antara kami dengan penumpang lain.,” katanya Kamis malam (23/4/2020).
Dijelaskannya juga, sehari setelah kejadian itu, Zion dan kawan-kawan melaporkan masalah ini ke Polres Maros. ” Betul kami sudah laporkan masalah ini di Polres Maros untuk dilakukan penyidikan, biar semuanya bisa jelas. Sebagai konsumen yang merasa dirugikan, selain dugaan pelanggaran pidana, kami juga berencana melakukan gugatan perdata atas segala kerugian materi kami, sementara saya susun datanya,” tegasnya.
Lanjut Zion, kendati masalah sudah di laporkan kepolisi secara resmi, tapi kami tetap kita membuka diri kepada manajemen Batik Air. “Mencari solusi, kalau memang mereka ada itikad baik,” ujarnya.
Kisruh ini berawal kata Zion, ketika barang bawa kami dipermasalahkan oleh petugas maskapai Batik air, mereka menganggap barang kami ini over bagasi kabin, lewat dari 7 (tujuh) kg perorang. “Padahal kami satu bordingpass empat orang, kalau ada salah satunya yang melebihi terus ada yang kurang dari tujuh kilo, kan bisa di konpensasi. Tapi itu tidak mau dilakukan oleh mereka, memang seolah-olah mempersulit kami,” ungkapnya.
Dari hasil pantauan kami di tempat menginap keempat penumpang yang batal berangkat ini, pihak manajemen Batik Air sudah datang menemui Zion dan kawan-kawan di salah hotel di Makassar.
Usman, salah satu koodinator di maskapai Batik Air mengatakan kepada awak media, kalau kedatangannya bersama dengan beberapa pejabat manajemen Batik Air menemui mereka para penumpang yang batal berangkat,
“Kedatangan kami ini malam, sebagai wujud rasa tanggung jawab dari pihak kami. Kedatangan kami ini sekali gus permintaan maaf kepada mereka, untuk langkah manajemen. Selanjutnya kami belum bisa berkomentar banyak, itu wewenang pimpinan kami, kami ini datang sebagai pembuka jalan saja untuk.mencari solusi yang terbaik, semoga semua berjalan dengan baik,” harap Usman. Herman.