DaerahSulawesi Selatan

Terkait Penutupan Tempat Ibadah Saat PSBB, Polri Berharap Masyarakat Paham Tujuan Pemerintah Untuk Selamatkan Ummat Dari Covid-19

×

Terkait Penutupan Tempat Ibadah Saat PSBB, Polri Berharap Masyarakat Paham Tujuan Pemerintah Untuk Selamatkan Ummat Dari Covid-19

Sebarkan artikel ini
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo.

Makassar, Radarbuana.com – Jumlah kasus terinfeksi virus Corona atau Covid-19 di Indonesia,  khususnya di Sulawesi Selatan masih menunjukkan tren kenaikan. Sebagian sembuh, sebagian lagi menjalani perawatan, dan bahkan ada yang l meninggal dunia. Bahkan, sangat mungkin sebagian orang yang terinfeksi belum masuk data laporan Kementerian Kesehatan RI, karena sejumlah keterbatasan. Juga karena perilaku masyarakat salah satunya karena belum disiplinnya masyarakat menerapkan pola PSBB.

Beberapa daerah  mengambil kebijakan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) termasuk di Kota Makassar,  Salah satu imbauannya adalah menutup tempat ibadah. namun demikian, rupanya sebagian orang ada yang masih salah dalam memahami keputusan tersebut.

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo menyampaikan, bahwa masyarakat  seharusnya memahami bahwa penutupan tempat ibadah yang  dimaksud, jangan disalah artikan terkait pelarangan ibadah tersebut. “Namun hal ini merupakan upaya pemerintah untuk menyelamatkan umat dan jamaah dari penyebaran Covid 19 untuk menghindari berkumpulnya orang dengan menutup sementara tempat ibadah,” ucapnya melalui pesan WhatsApp, Sabtu ( 25/04/20).

Lebih lanjut Kabid Hurnas menjelaskan , penyebaran Covid-19 di mesjid menjadi sangat mudah,  karena bisa terjadi pada alas tempat sholat dimana terpercik drop plet. Dan bekas tersebut di sentuh lagi dan kena ke wajah oleh orang yang sehat.

“Jadi saya harap masyarakat memahami  bahwa ibadah dengan sholat berjamaah tidak dilarang namun sholat berjamaah akan memudahkan terjangkitnya covid 19,” pesannya. Kabid Humas.

Kabid Humas menambahkan penjelasannya, bahwa sebagian orang di masjid mungkin terlihat tetap sehat-sehat saja, namun saat terkena virus bawaan,boleh jadi kebetulan karena stamina tubuh mereka lagi baik. Virusnya tidak mempengaruhi kondisinya, karena daya tahan tubuhnya baik, namun tetap sebagai pembawa virus covid

“Tapi, bagaimana dengan jamaah yang kebetulan daya tahan tubuhnya sedang rendah? Mungkin karena dia lagi kecapean, mungkin dia sedang lelah, mungkin stress, kurang istirahat, kurang tidur, kurang minum dan lainnya, Maka fisiknya tidak bisa bertahan saat ketemu dengan virus bawaan dari orang lain yang terjadi tanpa sadar. Demikan juga kepada orang yang sudah kena dan juga tidak sadar kalau sudah jadi pembawa virus jahat buat orang lain,”  papar Kombes Pol Ibrahim Tompo. Herman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *