Jakarta, Radarbuana.com -Terdampak pandemi virus corona juga nyasar kepada penerbangan, dengan dilakukan penyetopan penerbangan, berakibat sangat drastis dengan kehidupan pilot dan pramugari , Sehingga mengalami “turbulensi” darat.
Menyikapi bertahan hidup mereka terpaksa beralih profesi menjadi apa saja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebagai pengantar makanan, pekerja supermarket, juga sopir.
Sebelumnya dalam tugasnya pilot dan pramugari dilatih untuk menghadapi keadaan darurat di atas pesawat di angkasa. Kini, mereka menghadapi kehidupan nyata mengalami kedaruratan didarar untuk bertahan hidup mencukupi kebutuhan dapur setelah industri penerbangan terguncang akibat pandemi virus Corona.
Salah satunya seorang pilot Thailand ini. Bulan lalu, Kritee Youngfuengmont, masih duduk di belakang kokpit untuk mengendalikan pesawat komersial. Kini, dia berganti kostum dan bertugas di darat. Kritee tidak lagi mengangkut penumpang, namun menaiki skuter berkeliling kota untuk mengantarkan makanan, dokumen, bahkan secangkir kopi panas.
Untungnya kehidupannya saat menjadi pilot tak mewah-mewah amat, membuatnya tak terguncanga amat, dirinya bisa cepat beradaptasi.
Dengan pekerjaan barunya itu, Kritee mendapatkan upah sekitar 1.500 baht atau sekitar Rp 700 ribu per hari.
“Hidup ini tidak bisa diprediksi. Yang tak terduga bisa terjadi kapan saja. Anda bisa menikmati saat-saat yang menyenangkan dan tiba-tiba berantakan. Ketika itu terjadi, Anda harus tahu, apakah Anda akan menyerah atau bertarung dan menemukan sesuatu,” tutur Kritee seperti dikutip AP.
Menyikapi pandemi virus corona, Thailand mulai memangkas layanan pada akhir Maret untuk memperlambat penyebaran virus Corona. Staf di Thai Airways International juga memotong gaji dan cuti sementara sampai akhir Mei.
Lain lagi pilihan Sara Haider, yang dilakukan pramugari Virgin Atlantic. Dia menjadi penata rak supermarket saat maskapai tak menerima pemesanan penerbangan.
“Terbang ke AS, Karibia, Timur Jauh atau Afrika Selatan, saya selalu senang bekerja dengan orang-orang dan tetap aktif. Jadi, peran ini cocok untuk saya sementara kita menunggu hidup kembali normal,” ungkap Sara kepada Daily Mail, yang beralih profesi dari pramugari menjadi pelayan supermarket saat wabah virus
Demikian pula Pilot British Airways, Peter Login, memiliki pengalaman serupa. Di bulan Maret dia masih mengendalikan pesawat Boeing 747s, kini dia menjadi sopir pengiriman supermarket di Inggris, Tesco.
Pekerjaan itu diambilnya untuk mengisi waktu setelah maskapai tempatnya bekerja memotong gaji hingga 50 persen selama tiga bulan dan cuti tak dibayar selama dua pekan di bulan April dan Mei.
“British-Airways 747 tutup sementara. Saya kembali ke kokpit bersama Tesco,” cuit Login lewat akun Twitternya @pjlogin dan dikutip Daily Mail. Dia menyertakan tagline Britih Airways ‘To Fly To Serve’ menjadi To Drive To Serve. IG