Maros, Radarbuana.com— Memasuki musim tanam kedua, sejumlah petani sangat berharap bantuan bibit padi dari pemerintah. Mengingat bulan ini memasuki musim tanam, namun bantuan bibit belum tersalurkan ke petani. Untuk wilayah Kabupaten Maros luas areal sawah kurang lebih 20.000 ha, untuk tanam gaduh.
Kebutuhan bibit padi untuk musim tanam gaduh ini sekitar 500 ton, namun sampai memasuki bulan Mei ini, baru tersalur bantuan dari dinas pertanian provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 30 ton, sangat jauh dari kebutuhan sesuai dengan luas areal sawah yang disiapkan untuk musim padi gaduh.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Koltikultura Dinas Pertanian Kabupaten Maros, Ir. Harmil.S.Hut.MP mejelaskan, kalau penyaluran bantuan bibit gratis ke petani untuk musim tanam kedua atau biasa disebut musim gaduh, memang belum turun dari pusat.
“Sementara petani di daerah ini sudah mulai turun ke sawah lagi untuk musim kedua, sejak bulan maret. Dan diperkirakan puncak kebutuhan ada di bulan Mei ini,” ujarnya.
Bagi petani yang sudah lebih dahulu turun kesawah, lanjut Kabid, terpaksa membeli bibit sendiri untuk memenuhi kebutuhannya. Sebelum pandami Corona ini, biasanya bantuan bibit dari pusat sudah turun disekitar bulan Maret- April.
“Mungkin ini memang agak terlambat, tapi kita berharap agar tetap turun bantuan, mengingat musim tanam sisa sebulan lagi, dan petani sudah sangat butuh. Kasihan mereka kalau harus membeli bibit untuk ditanam. Bantuan dari dinas pertanian provinsi yang kurang lebih 30 ton, tidak bisa memenuhi semua kebutuhan peteni.” papar Hamril.
Ucapan senada diutarakan Ketua Gapoktan Maccini Baji Kecamatan Lau, H.Arifuddin. Ia sangat mengharapkan agar bantuan bibit untuk musim tanam kedua ini agar segera direalisasikan. Pasalnya musim tanam kedua ini sebagai areal sawah sudah siap ditanami. Kasihan para petani kecil kalau mereka harus mengeluarkan lagi dana untuk membeli bibit,” katanya.
Menurutnya ditengah pandemi corona seperti ini, seharusnya pemerintah perkuat ketahanan pangan. Supaya perekomian petani bisa bertahan di musim tanam kedua ini.
“Semoga pemerintah tetap perhatikan kebutuhan kami sebagai petani, agar swasembada pangan tetap terjaga,” harap H.Arifuddin, Ketua Gapoktan Maccini Baji. Herman.