Maros, Radarbuana.com – Untuk mencegah penyebaran virus Corona, Tim Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Maros bekerjasama denga Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan (Kopumdag) Maros, mengadakan Rapid Test Massal bagi ratusan pedagang yang ada di pasar Tradisional Modern (Tramo), yang berada di Kecamatan Turikale Kabupaten Maros, Selasa (19/5/2020).
Rapid Tes bagi para pedagang ini dimaksudkan untuk mendeteksi kemungkinan adanya pedagang di Pasar Tramo yang reaktif terhadap virus Covid-19. Dan rapid tes massal ini juga bertujuan memutus mata rantai penyebaran virus, karena pasar merupakan tempat yang sangat tentang penularan covid-19.
Kadis Kopumfag, Drs. Kamaluddin mengatakan, berdasarkan data UPTD Pasar Tramo ini, kurang lebih ada 1.200 pedagang, namun, ditargetkan 800 pedagag aktif yang diharap mengukiti rapid tes tersebut.
“Pasar ini menjadi salah satu titik kumpul masyarakat, jadi sebagai antisipasi kita adakan Rapid Test Massal ini. Dari sini kita lihat hasilnya, untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyebaran di pasar ini. Berdasarkan data kita ada kurang lebih 1200 pedagang, namun banyak yang lapaknya kosong, jadi kita targetkan 800 pedagang akan kita rapid hari ini,” ungkap Kamaluddin Nur Kadis Kopumdag Maros
Menurutnya animo para pedagang untuk mengikuti rapid test sangat kurang. Oleh karena itu petugas berinisiatif berkeliling menghimbau para pedagang untuk mengikuti test.
“Jauh hari kita sudah infokan semua pedagang. Tapi mungkin mereka sibuk melayani pedagang, apalagi saat ini pembeli banyak, inilah salah satu penyebab kurang pedagang mau mengikuti rapid tes yang kita adakan, kita lihat animo masyarakat cukup antusias berbelanja,” jelasnya
Lanjut Kamaluddin, Pedangang yang terdeteksi reaktif oleh hasil rapid selanjutnya dihimbau agar pulang ke rumah dan melakukan isolasi mandiri. Untuk menunggu pelaksanaan swab tes dari Dinas Kesehatan Maros
“Dari 164 yang di skrining RT (Rapid Test), ada 9 orang yang reaktif. Untuk warga yang dinyatakan reaktif ini, kita sudah edukasi dan beri pemahaman, tidak semua yang reaktif itu positif. Selain itu kita juga berikan opsi isolasi di Hotel kalau mereka mau, atau isolasi mandiri dirumah,” papar.
Sartika, salah satu pedagang mainan yang barus saja mengikuti Rapid Test mengatakan memang banyak pedagang yang takut mengikuti rapid test, takut kalau mereka dinyatakan positif.
“Saya memang dengar mendengar kabar jika pedagang pasar ingin di Rapid Test. Namun saya mengira itu hanya isu, ternyata betul ada. Jadi saya ikut, alhamdulillah negatif,” tuturnya. Herman.