Jakarta, Radarbuana.com– Pihak Kepolisian Republik Indonesia akan memberlakukan penyekatan jalur-jalur utama arus balik yang menuju ke wilayah Ibu Kota Jakarta dari berbagai daerah. Demikian dikatakan Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol. Argo Yuwono, Senin (25/5/2020), di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta.
Penyekatan itu dimaksudkan untuk mencegah arus balik pasca Hari Raya Idul Fitri 1441 H, Polri memberlakukan penyekatan jalur-jalur utama arus balik yang menuju ke wilayah Ibu Kota Jakarta dari berbagai daerah.
Untuk itu Argo menghimbau masyarakat agar tidak kembali masuk ke Jakarta. “Bagi masyarakat yang tidak memiliki ketrampilan khusus dan tidak memiliki suatu keahlian diharapkan untuk tidak kembali ke Jakarta,” pesan Irjen Pol Argo.
Ia menjelaskan bahwa Provinsi DKI Jakarta juga sudah melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diatur dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 47 tahun 2020, dan dalam hal ini telah diperpanjang sampai tanggal 4 Juni 2020.
“Artinya bahwa selama masa PSBB maka setiap orang dilarang memasuki wilayah dengan pengecualian, sebagai upaya memutus rantai penularan Covid-19. Maka dalam pelaksanaan penyekatan tersebut, petugas dari unsur TNI dan Polri akan berjaga di masing-masing lokasi yang di tentukan. Kemudian mereka akan memutarbalikkan kendaraan yang akan kembali ke Jakarta,” ujarnya Kadiv Humas Polri.
“Adapun penyekatan arus balik yang dilakukan pada tiap-tiap wilayah, meliputi penyekatan arus balik Polda Jawa Timur yakni, jalur tol di Wilayah Ngawi – Sragen di Gate Tol Ngawi Km 679.200. Sedangkan di jalur arteri di wilayah Tuban – Rembang di Pos Bancar, Pelabuhan Ketapang Jl. Raya Situbondo, Bojonegoro – Cepu di Pos Padangan, di Magetan – Karanganyar di Pos Cemoro sewu, di Pacitan – Solo di Ds Glonggong Donorojo, di Ponorogo – Wonogiri di Ds Biting kec Badegan dan Ngawi – Sragen di Mantingan,” urai Argo.
Kadiv Humas Polri Argo memaparkan penyekatan arus balik antar kota/kabupaten di jalur arteri di jalur pantura (Arteri) untuk wilayah Tuban dgn Lamongan, Lamongan dengan Gresik, Gresik – Surabaya, Surabaya – Sidoarjo, Sidoarjo – Pasuruan Pasuruan – Probolinggo, Probolinggo – Situbondo dan Situbondo – Banyuwangi
Untuk Jalur Selatan dilakukan penyekatan yakni, Banyuwangi – Jember, Jember -Lumajang, Malang – Blitar, Blitar – Tulungagung, Tulungagung – Trenggalek dan Trenggalek – Pacitan.
Penyekatan Arus Balik Polda Jawa Tengah:
- Penyekatan antar provinsi di jalur Tol : Wilayah Sragen di exit sragen Km 528 dan Gerbang tol banyumanik Km 421.
- Penyekatan antar provinsi di jalur arteri : Rembang (Sarang), Blora (Simpang 3 Ketapang), Wonogiri (Selogiri) dan Sragen (Sambung Macan).
- Penyekatan arus balik antar kota / kabupaten di jalur arteri/Jalur pantura: Rembang dgn Pati, Pati dengan Kudus, Kudus dengan Demak, Demak dengan Semarang, Semarang dengan Kendal, Kendal dengan Batang, Batang dengan Pekalonga, Pekalongan dengan Pemalang, Pemalang dengan Tegal dan Tegal dengan Brebes.
Irjen Pol Argo menambahkan penyekatan arus balik Polda Jawa Barat yakni penyekatan Jalur Tol: 1. Jalur Tol Indikator dari Gerbang Tol Palimanan Utama: Tegal karang, Plumbon Ciperna timur Kanci, Ciledug (perbatasan dengan Brebes)
Sedangkan jalur tol Indikator dari Gerbang Tol Cikatama: Kalijati, Cilameri, Cikedung, Kertajati dan Sumber Jaya. Untuk jalur tol indikator dari Gerbang Tol Kalitama: untuk wilayah Sadang, Jatiluhur dan Cikamuning.
Untuk jalur tol Japek indikator di KM 47 B untuk daerah Kalihurip, Karawang timur dan Karawang Barat.
Penyekatan jalur arteri dilakukan oleh Polres Sukabumi di Gunung Buthak berbatasan dengan Provinsi Banten Polresta Cirebon, Polres Kuningan di Cibimbin (Brebes), Polres Banjar di Cijolang (Cilacap) dan Polres Ciamis di pos Kalikucang (Cilacap)
Penyekatan arus balik Polda Banten dilakukan di batas DKI Jakarta di daerah Citra Raya, Pasar Kemis, Kronjo, Tigaraksa, Solear, Jayanti GT. Cikupa Simpang Asem dan Simpang Pusri/KSB.
“Dari pemberlakuan penyekatan di beberapa titik tersebut, masyarakat diminta agar mematuhi aturan yang telah ditetapkan sebagai bentuk memutus rantai penularan COVID-19. Itu yang kita lakukan, dan kita berharap masyarakat untuk mentaati kaitannya dengan apa yang menjadi program, maupun yang telah disampaikan oleh pemerintah, ya. Ini kita belajar, kemudian kita patuh, jangan sampai kita menjadi jadi korban ya, itu di situ,” ungkap Irjen Pol Argo. HS