Maros, Radarbuana.com – Dinas pendidikan Kabupaten Maros terus melalukan terobosan Inovasi Budaya Baca, dengan membawa tagline ‘MACCA’ akronim dari Maros Cinta Baca.
Inovasi ini merupakan gerakan literasi yang dimulai dari sekolah, mengedepankan inovasi baca dengan melahirkan sentuhan kreatif dan inovatif.
Sekolah – sekolah yang dijadikan percontohan gerakan ini, antara lain SMP 22 Bantimurung ,SMP Angkasa , SMP 6 Moncongloe, SMP 24 Tompobulu, serta SMP 4 Mandai.
Tingkat Sekolah Dasar, SDN 39 Kassi SDN 145 pampangan,SDN 35 Pao Pao, SDN 173 Manngai, SDN 63 Sambueja, SD 21 Sanggalea, SD 96 Carangki, SD 56 Pattontongang dan SD 121 Kakabbirang.
Kepala Dinas Pendididkan Maros. H. Takdir mengatakan, gerakan Macca ini akan menjadi gerakan literasi Maros, dan akan dilakukan oleh semua sekolah. “Namun kami hanya memilih beberapa sekolah, yang nantinya diharapkan menjadi Pionir gerakan Maros Cinta Baca ini,” ujarnya.
Itupun sekolah yang kami pilih, lanjut Takdir, adalah sekolah yang menjadikan budaya baca sebagai hasil inovasi sekolahnya. “Karena saat ini kami mewajibkan semua sekolah memiliki ciri inovasi yang lahir dari ide sekolah masing-masing,” sebutnya.
Dijelaskan Kadis Pendidikan, Gerakan Maros Cinta Baca ini berbentuk pembangunan perpustakaan sekolah, sudut baca, taman baca, gazebo baca, gerobak baca, cafe baca dan inovasi pemanfaatan teknologi untuk mendukung budaya baca ini.
Juga ada kelas inovasi, dimana siswa siswi yang ada di sekolah akan diberi motivasi hidup dan belajar oleh alumni atau tokoh yang sudah berhasil dalam kehidupannya. Selain itu juga akan dilaksanakan lomba bercerita antar siswa yang akan membawakan cerita rakyat daerah Maros dalam bentuk dongeng .
Menurut Takdir harusnya rangkaian kegiatan ini sudah berjalan sedari bulan Maret, tapi karena adanya pandemi corona, nanti akan massif dilaksanakan pada saat sekolah diaktifkan kembali.
“Kegiatan yang berjalan terus adalah pembenahan di sekolah untuk penataan taman baca atau sarana yang akan memicu minat baca anak.
Gerakan ini kata Takdir, diharapkan menjadi motivasi untuk semua sekolah dan menjadikan budaya baca sebagai gerakan bersama di Kabupaten Maros.
“Kita yakin kalau gerakan ini berasal dari sekolah, diharapkan akan menjadi gerakan yang membumi dan akan melahirkan kebiasaan membaca pada anak sampai mereka dewasa. Sehingga membaca menjadi kebutuhan hidupnya sehari-hari,” pungkas Takdir, Kepala Dinas pendidikan kabupaten Maros. Herman