Kader PDI Perjuangan Kota Medan Mayakini Bobby Nasution Menangkan Pilkada Kota Medan

Medan, RadarBuana.com- Dikabarkan Sabtu,15 Agustus 2020 yang lalu di Kota Medan dihebohkan oleh pernyataan Nurbaiti Silalahi mengaku kader Senior PDI Perjuangan dan mengatasnamakan banteng moncong putih angkatan 1998 menolak usung Bobby – Aulia.

Terkait hal itu RadarBuana.com  meminta beberapa tanggapan dari tokoh-tokoh senior PDI Perjuangan bahkan yang ikut mendirikan PDI Perjuangan di Sumatera Utara.

Salah satumya Albert Soekanta ketika ditanya tanggapannya mengenai Nurbaiti Silalahi yang mengaku kader PDI.P 1998 dijawab dengan senyum-senyuman sumringah.

Sebelumnya Albert Soekanta mengucapkan Selamat Dirgahayu RI Indonesia ke-75 bagi seluruh Rakyat Indonesia.

Ia memaparkan bahwa perjalanan sejarah PDI Perjuangan perlu dipahami, bahawa di zaman orde baru parpol yang ada yaitu Golkar, PDI dan PPP.

Dimana perjalanan sejarah PDI di tahun 1996 hingga 1999 menjadi PDI Pro Mega, yangmana tahun 1998 PDI Perjuangan belum lahir. Tidak ada sebuah paguyuban atau kelompok yang menamakan PDI Moncong putih di tahun 1998, yang ada adalah Keluarga Besar PDI Pro Mega.

Sejak terpilihnya ibu Mega 1996 jadi ketua umum, dan terjadi dualisme disisi lain diangkat oleh kelompok orde baru adalah Suryadi, kelompok PDI dibawah kepemimpinan ibu Mega.

“Kita sebut sebagai PDI Pro Mega dan kantor DPD PDI ProMega di Sumut adalah di Jalan Jamin Ginting Padang Bulan Medan di rumah saya,”  ungkap Albert Soekanta Ginting.

Disisi lain Kader Militan dan Kader Senior PDI Perjuangan karakter jiwa politiknya patuh terhadap ibu Mega dan keputusan Partai dalam segala hal. Termasuk keputusan calon kepala daerah yang diusung oleh PDI Perjuangan.

Menurut Albert, karena PDI Perjuangan memiliki kriteria penilaian dalam pemilihan calon kepala daerah.

“Secara garis besarnya adalah kualitas calon yang akan diusung dan kemampuan membawa perubahan signifikan dalam pembangunan serta kemampuan memenangkan pilkada,” terangnya.

Albert Soekanta Ginting yang ikut mendirikan PDI PRO MEGA dan PDI Perjuangan di kota Medan dan Sumut pada umumnya yang juga Ketua Umum Relawan Padamu Negeri sejak 2014.

Begitu juga beberapa organisasi yang dibinanya, seperti Gerakan Ekonomi Nasional sebagai Penasehat Pusat.

Albert Soekanta Ginting yang didampingi oleh Budi Mulia Bangun, mantan Komandan Satgas PDI PRO MEGA yang juga menjadi anggota DPRD Sumut beberapa periode. Ketika wartawan menanyakan tanggapannya, Ia mengatakan bahwa kenal baik dengan karakter Akhyar Nasution yang orangnya merasa pintar bukan pintar merasa.

“Tipikal Akhyar Nasution adalah tipikal bukan idealis, karena dia pernah pindah partai dan pernah melawan keputusan partai. Kita lihat aja nanti gimana dengan pergerakan Akbar Nasution.kita sangat-sangat yakin, sebelum kampaye nanti udah pecah dengan partai pengusungnya,” ungkap Budi.

“Kita hakkul yakin Kader PDI Perjuangan,mbaik pengurus DPC Sd pengurus ranting di kelurahan dan pengurus anak ranting di RT/RW (lingkungan) solid dan setia serta siap memenangkan pasangan Bobby – Aulia di Pilkada Kota Medan. Dan Kader Militan dan kader senior PDI PRO MEGA dibawah komando Bung Albert Soekanta siap menjalankan perintah partai,” ucap Budi Mulia Bangun mengakhiri wawancara media ini. IG

adminradar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Kabid Humas: Kasus Pengrobekan Uang oleh Oknum Nelayan Kodingareng Merupakan Kasus Pribadi, Proses Hukumnya Berjalan Sesuai Prosedur

Sen Agu 17 , 2020
Makassar, RadarBuana.com- Polda Sulsel memastikan pemeriksaan kasus hukum Pengerobekan Uang Kertas yang dilakukan Oknum Nelayan Pulau Kodingareng terus belanjut, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo menjelaskan Penyidik telah melakukan Proses hukum sesuai Tupoksi dengan melakukan serangkaian Gelar Perkara Kasus Pengerobekan Uang tersebut dan dipimpin langsung oleh Dir Polairud […]

Sponsor