RadarBuana.com | Jakarta – Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat, hingga kini masih membuka layanan posko pengaduan kepada korban filler payudara.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan, dari hasil penyelidikan diketahui ada 15 orang pernah menyuntik filler payudara. Namun dari 15 orang tersebut baru ada dua orang korban yang melapor
“Terkait dengan perkara filler payudara ilegal kami Satreskrim buka posko pengaduan apabila ada masyarakat yang jadi korban tapi sampai saat ini baru dua orang. Satu orang lagi sudah konfirmasi tapi belum diminta keterangan,” ujar Teuku Arsya di Jakarta, Selasa (6/4).
Arsya menduga belasan korban lain itu tidak mau melaporkan, karena merasa malu setelah alami infeksi filler payudara. Tetapi pihaknya tetap masih menunggu semua korban yang mau melaporkan kejadian tersebut.
“Kami terus bukan posko pengaduan untuk korban alami serupa agar kami mintai berkas,” terangnya.
Bahkan, STR alias SR sendiri sudah mencoba menyuntikan cairan filler secara sendiri. Tapi, menyuntikannya bukan ke payudara melainkan ke bongkongnya dan tidak ada efek apapun.
“SR juga sudah coba sendiri sepaket. Yang bersangkutan mengaku dirinya tidak alami gangguan apa-apa,” pungkasnya.
Sebelumnya, seorang wanita berinisial D mengaku mengalami infeksi pada bagian payudara. Payudara miliknya mengeluarkan cairan dan nanah pasca disuntik filler seseorang yang awalnya mengaku dokter. Tom