Sistim Presidential. dalam Alam Demokrasi Tidak Mengenal Partai Opposan (Opposisi)

Oleh: *Andy Talman Nitidisastro

Jakarta – Dalam sistem presidensial pada iklim demokratis tidak ada istilah partai oposan karena setelah presiden terpilih kemudian Legislatif terpilih maka PRESIDEN dan Parlemen semua atas nama rakyat. Capres bisa diusulkan oleh partai oleh kelompok maupun perorangan sebagaimana contoh pada Pemilu di AS jaman Bush Yunior.

Ada 58 partai pengikut di tkt distrik ternasuk PERORANGAN MR PARRIOT sampai di tingkat Federasi muncul 3 besar dari Republik , Demojrat dan Perirangan yaitu Mr Parriot. Berahir kemenangan Mr Bush yunior.

Dalam sistem Parlementer yang dipilih adalah partai dan Partai berkampanye dan melakukan kontrak sosial (menjanjikan ) kepada masyarakat pemilih Jadi partai pemenang baik SENDIRI maupun ber KOALISI menyusun pemerintahan bersama kabinetnya untuk partai partai yang TIDAK masuk KOALISI pemerintahan disebut partai OPPOSISI pekerjaan partai oposan tiap hari MENGKRITIK pemerintahan agar pada periode selanjutnya pada pemilihan umum dia dapat simpati dari rakyat sehingga ada kemungkinan dia menang.

Dalam sistem presidensial partai itu adalah pengurus harian untuk memanage secara profesional dilakukan generasi muda yang mampu mencari tokoh tokoh yang sesuai dengan platformnya partai untuk di majukan sebagai calon senator / calon legislatif ( house of tepresentatif ) maupun calon presiden. Dimana masa kerja SENATOR selama 6 taun ( di kita namanya DPD dengan fungsi sebagai pengusul TIDAK SEBAGAI DECISSION MAKER DAN TIDAK PUNYA HAK VETO) nasa kerja PRESIDEN 4 taun dan masa jerja Dpr ( Houseof Representatif ) hanya 2 taun.

Jadi sistem pemerintahan apakah PRESIDENTIAL maupun PARLEMENTER harus konsisten aturan mainnya selama tidak konsisten, maka tentu kita tidak akan mendapatkan presiden ataupu leguslatif / senator yang bisa mampu men sejahterakan rakyat.

Apalagi dengan Pemilu serentak dengan Pilkada ini suatu sistem Pemilu yang sangat kurang baik, karena MAKNA Pemilu yaitu memilih pemimpin secara BEBAS daRAHASIA dalam waktu yang sangat singkat masuk TPS kurang dari dua 3 menit dengan jumlah orang ribuan yang harus dipilih tidak mungkin mendapat pilihan orang ber KWALITAS sesuai yang DIHARAPKAN. Ditambah lagi dengan MINDSET bangsa yg buruk terutama kaum Elitnya yang jauh dari baik Yang penuh dengan cara cara tidak Terpuji seperti KKN money politik dan kamuflase agama.

Maka kalau kondisi ini terus berlarut jangankan menjadikan kemajyan pada masyarakat bangsa malah bisa dimungkinkan kaum ter Alienasi ikan makin bertambah dan suatu saat akan terjadi perubahan kualitatif yang mendasar yang bisa merusak sendi sendi kehidupan BERNASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA serta DIS INTEGRASI bangsa.

Hal ini harus kita HINDARI dengan PERTAMA adalah memperbaiki mindset bangsa yang sangat kurang baik yang KEDUA. memperbaiki sistem bernegara yang harus berdasarkan etika moral dan estetika dan nilai luhur Pancasila KETIGA adalah perbaikan dan konsistensi dari sistem pemerintahan presidensial tentu saja meliputi sistim Pemilu sustim kepartaiannya. Serta perlu SUPREMASI HUKUM DENGAN PEMBERANTASAN MAFIA PERADILAN SEMOGA.

Dalam sistem presidensial pada iklim demokratis tidak ada istilah partai oposan karena setelah presiden terpilih kemudian Legislatif terpilih, maka PRESIDEN dan Parlemen semua atas nama rakyat.

Capres bisa diusulkan oleh partai oleh kelompok maupun perorangan sebagaimana contoh pada Pemilu di AS jaman Bush Yunior. Ada 58 partai pengikut di tkt distrik ternasuk PERORANGAN MR PARRIOT sampai di tingkat Federasi muncul 3 besar dari Republik Demojrat dan Perirangan yaitu Mr Parriot. Berahir kemenangan Mr Bush yunior.

Dalam sistem Parlementer yang dipilih adalah partai Jadi partai pemenang baik sendiri maupun berkualisi menyusun pemerintahan bersama kabinetnya untuk partai partai yang tidak masuk koalisi pemerintahan disebut partai oposan pekerjaan partai oposan tiap hari mengkritik pemerintahan agar pada periode selanjutnya pada pemilihan umum dia dapat simpati dari rakyat. Sehingga ada kemungkinan dia menang. Dalam sistem presidensial partai itu adalah pengurus harian untuk memanage secara profesional dilakukan generasi muda yang mampu mencari tokoh tokoh yang sesuai dengan platformnya partai untuk dimajukan sebagai calon senator Mampun presiden.

Jadi sistem pemerintahan apakah presidensial maupun Parlementer harus konsisten aturan mainnya selama tidak konsisten, maka tentu kita tidak akan mendapatkan presiden ataupun leguslatif yang bisa mampu mensejahterakan rakyat.

Apalagi dengan Pemilu serentak dengan Pilkada ini suatu sistem Pemilu yang sangat kurang baik karena makna Pemilu yaitu memilih pemimpin secara bebas dan rahasia dalam waktu yang sangat singkat masuk TPS kurang dari dua 3 menit dengan jumlah orang ribuan yang harus dipilih tidak mungkin mendapat pilihan orang ber KWALITAS sesuai yang DIHARAPKAN.

Ditambah lagi dengan mindset bangsa yg buruk terutama kaum Elitnya yang jauh dari baik Yang penuh dengan cara cara tidak Terpuji seperti money politik dan kamuflase agama.

Maka kalau kondisi ini terus berlarut jangankan menjadikan kemajyan pada masyarakat bangsa malah bisa ldimungkinkan kaum ter Alienasi ikan makin bertambah dan suatu saat akan terjadi perubahan kualitatif yang mendasar yang bisa merusak sendi sendi kehidupan bernegara dan memecah bangsa.

Hal ini harus kita hindari dengan pertama adalah memperbaiki mindset bangsa yang sangat kurang baik yang kedua memperbaiki sistem bernegara yang harus berdasarkan etika moral dan estetika dan nilai luhur Pancasila yang ketiga adalah perbaikan dan konsistensi dari sistem pemerintahan presidensial tentu saja meliputi sistim Pemilu sustim kepartaiannya.

Serta perlu SUPREMASI HUKUM DENGAN PEMBERANTASAN MAFIA PERADILAN SEMOGA ada KESADARAN BERSAMA UNTUK MELAKUKAN PERUBAHAN MENDASAR KEARAH KEMAJUAN BANGSA .

*Penulis: Dewan Penasehat  GBN

adminradar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Kapolri Hadiri Gelar Apresiasi 'Setapak Perubahan Polri : Bentuk Dukungan Masyarakat agar Polri Lebih Baik Lagi

Kam Jun 23 , 2022
RadarBuana.com | Jakarta – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri malam apresiasi kreasi ‘Setapak Perubahan Polri’ di Gedung Tribrata, Jakarta Selatan, Rabu (22/6/2022) malam. Kegiatan ini masih dalam rangkaian memperingati Hari Bhayangkara ke-76 pada 1 Juli mendatang. “Malam ini saya tentunya sangat mengapresiasi kepada seluruh masyarakat, khususnya teman-teman dan adik-adik, […]

Sponsor