InfotainmentLife Style

Sepuluh Look Karya Leny Rafael Diperagakan Di Catwalk “Pesona Batik Nusantara” Di Grand Metropolitan Bekasi

×

Sepuluh Look Karya Leny Rafael Diperagakan Di Catwalk “Pesona Batik Nusantara” Di Grand Metropolitan Bekasi

Sebarkan artikel ini

RadarBuana.com | Jakarta – Perancang Busana Leny Rafael berkolaborasi dengan WOU Batik melakukan roadshow jelang grand launching “Abimana Series”.

Berkaitan dengan Hari Batik Nasional, perancang busana Leny Rafael yang juga berkolaborasi dengan WOU Batik tampilkan karya fenomenal yang memadupadankan batik dengan desain busana kekinian.

Tak perlu waktu lama hanya dalam waktu seminggu persiapan, perancang busana nasional ini mengikuti tiga rangkaian fashion show. Diawali di event Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MOTIONFEST) diajang Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ) di Jakarta Convention Center (JCC) pada Rabu (5/10/2022). Kemudian berlanjut di acara “Pesona Batik Nusantara” di Grand Metropolitan Bekasi pada Sabtu (8/10/2022). Akan dilanjutkan di event “Indonesia Batik Heritage 2022” di Kota Kasablanka.

Sepuluh look karya Leny Rafael diperagakan di catwalk “Pesona Batik Nusantara” di Grand Metropolitan Bekasi. Karya Leny Rafael hadir bergantian dengan karya desainer lain seperti Bella Hasura,Dian Pelangi dan Dana Duriatna.

Leny Rafael menampilkan delapan look, diantaranya diperagakan empat muse, Lisya Nurrahmi, Nina Septiani, Mellya Baskarani, dan Intan Widya Nanda.

Mereka mengaku bangga bisa dlibatkan dalam event bergengsi tersebut. Mereka lebih bangga lagi bisa mempromosikan Batik sebagai warisan budaya bangsa.

Leny Rafael menyebut kegiatan kali ini merupakan rangkaian dari roadshow menuju grand launching “Abimana Series” menyambut tahun 2023 dan Lebaran. Istimewanya, karya-karya terbaru Leny Rafael kali ini merupakan hasil kolaborasi dengan WOU Batik.

“Bentuk kolaborasi itu melahirkan new brand “WOU Batik Luxury by Leny Rafael. Kami akan memproduksi busana ready to wear dengan bahan berkualitas, corak batik khusus dan desain busana yang menarik,” ungkap Leny Rafael.
Penampilan perdana “WOU Batik Luxury by Leny Rafael” di IN2MOTIONFEST menghadirkan karya mixing yang bisa diaplikasinya untuk beragam kegiatan, termasuk untuk pesta. Kali ini lebih simple, hanya styling-nya saja yang beda. Rancangan busana ready to wear yang bisa digunakan untuk kegiatan rutin sehari-hari.

“Size S sampai double XL masih bisa pakai koleksi saya. Karena cutting-nya lebih simple, sehingga masih bisa nampak slim dan bisa mix and match dengan OOTD (Outfit of The Day), bisa ke office, nge-mall menggunakan batik yang keren banget,” promonya.

Leny Rafael yang selama ini dikenal sebagai perancang busana spesial Gaun Pengantin Glamour mengaku tidak kesulitan menggunakan batik dalam berkarya. “ Mungkin karena sentuhan styling saya yang glamour, jadi mau gak mau meskipun sedikit, masih ada ciri khasnya glam-nya. Namun kali ini saya tidak banyak menggunakan payet dan embellishment,” sebutnya.

Menurut Leny Rafael, tema Abimana yang diusungnya menggambar dirinya sebagai sosok wanita yang kuat, semangat dan mandiri untuk kembali melakoni bisnis yang sempat terdampak karena pandemi covid-19.

“Kolaborasi Leny Rafael dan WOU Batik menjadi titik awal menyambut dunia bisnis yang mulai menggeliat. Saya dan WOU Batik memiliki kebutuhan saling melengkapi. Saya butuh produsen yang bisa memproduksi busana ready to wear secara massal. Dan WOU Batik membutuhkan saya untuk merancang produk untuk segmen middle up,” terang Leny Rafael.

Founder WOU Batik yang memulai usahanya dari seorang reseller bermodal 200 ribu rupiah menceritakan awalnya membangun usahanya.. “Awalnya saya seorang reseller batik di Solo. Saya gunakan uang 200 ribu untuk pasang iklan. Alhamdulillah, berkembang pesat dan berjalan lancar,” ungkap Anton Wibowo.

Pengusaha muda Anton bercerita usahanya sejak tahun 2016 dengan menjual pakaian Batik Couple berupa gamis dan kebaya untuk segmen menengah kebawah. Memasarkan dagangannya melalui media sosial seperi Facebook dan beberapa marketplace di Indonesia.

Tahun 2020 dia mulai melirik pangsa pasar menengah dengan brand WOU Batik Premium dengan memanfaatkan sumber Batik dari Solo dan Sragen. Kini dia akan melebarkan sayap usaha dengan target pasar middle up bersama Leny Rafael.

“Segmen middle low tidak membutuhkan sesuatu yang bagus secara desain dan bahan bakunya. Segmen ini lebih melihat harga murah. Untuk naik ke middle up membutuhkan beberapa faktor, seperti bahan yang bagus dan desain yang tidak umum,” ungkap Anton.

Menyadari hal itu, Anton harus mengubah strategi bisnisnya. “Kita harus membuat desain-desain baru, sehingga kami butuh seorang desainer yang bisa mengkreasikan busana yang bisa kami produksi secara massal untuk segmen middle up,” jelasnya.

Keputusan menggarap segmen middle up diambil berdasarkan riset yang dia lakukan sendiri. “Kami sudah melakukan riset dan menyimpulkan pangsa pasar middle up untuk produk kami ini masih cukup besar, dan ini belum kami jangkau. Kami ingin membuktikan hasil riset kami, khususnya untuk produk batik,” tandas Anton.

Ia mengatakan WOU Batik akan menciptakan corak batik khusus yang mencirikan karakter karya-karya Leny Rafael. Leny Rafael dan Anton Wibowo, sepakat menggunakan gambar Bunga Sakura sebagai corak batik khas produk WOU Batik Luxury By Leny Rafael.

“Target pasar midlle up, namun dengan kisaran harga 450 ribu sampai 1,8, saya kira masih terjangkau,’ katanya.

‘Rangkaian soft launching abimana series kolaborasi Leny Rafael dengan WOU Batik. Finalnya kami akan hadirkan karya dengan corak batik yang menjadi ciri khas WOU Batik Luxury by Leny Rafael dengan motif utama bunga sakura.

(Ig)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *