Yatti Surachman Aktris Senior yang Selalu Bersyukur, Rilis Lagu Rohani “Yesus Memilihku'”

RadarBuana.com | Jakarta – Aktris senior  Yatti Surachmiati Agustina, yang dikenal sebagai Yatti Surachman sellau bersyukur, kini berusia  65 tahun dari dulu adalah sosok yang humble  dan low profil, kini semakin  berisi dan semakin merunduk, dirinya semakin bijak. Bahkan kini  memberikan pencerahan kepada sesama umat agama yang dianutnya dengan menghadirkan  lagu rohani “Yesus Memilihku’.

Saat bertemu  di Warung Bakso Jangkung seputaran Duren Tiga, Selasa (25/10/2020) mengutarakan lagu rohani yang dinyanyikan dengan judul “Yesus Memilihku'”  bisa dibilang cita cita yang sudah lama, tapi baru kesampaian sekarang. “Bukan juga baru sih, dulu pernah cuma dulu tidak terlalu fokus, masih juga film, masih juga nyanyi, tapi sekarang cuma film sehingga punya keinginan berbagi dengan memberikan sebuah lagu. Kebetulan temanku,  dia yang mempunyai ide, liriknya  dari dia terus musiknya yang bikin AB Neo.

“Genrenya buat aku bisa dibilang ini baru karena genrenya ngerep, kalau orang yang nggak tahu mereka kaya orang belajar. Akhirnya aku belajar bisa,  masih kelihatan dan masih ada ciri bahwa itu suaraku kata teman teman,” ungkap wanita yang sejak 1972  membintangi berbagai film,

Ia berharap lagunya bisa diterima. ” Ya mudah mudahan sih bisa  diterima dan bisa menjadi berkat semua,” ucap pemeran Gita Cinta dari SMA.

Ia menceritakan lagu rohani itu dibuat tahun ini cuma bulannya bulan 4 kalau nggak salah kita rekaman  bulan enam atau tujuh,bitu  semua melalui proses. Karena kita mengangkat lagu ini, kita hanya mengajak orang mengenal tuhannya sama siapapun, hanya beda mungkin beda nama. Jadi kita mengajak diref nya ada  koor. Kornya itu kita mau mengajak teman teman dari katolik, teman teman bethel. Yang Sudah masuk baru Katolik sama gitu gitu.

“Kebetulan saya mengajak teman gereja Jawa, tapi mungkin mereka lagi sibuk. Jadi belum tahu masih diproses. Saya akan coba mengingatkan kalau mereka butuh saya juga tidak memaksa karena kita hanya ingin mengajak bahwa mari kita bersyukur sama tuhan sudah menganugerahkan nafas buat kita dengan gratis.Jadilah berubah menjadi baik tapi juga tumbuh untuk bisa menjadi panutan,” jelas pemeran Sang Pencerah pada 2010.

Ditanya selama ini tekuni akting dilayar lebar tetapi kenapa mulai terjun menyanyi ?

Menurutnya aktifitas yang ditekuni seperti biasa. Lagu ini hanya persembahan rasa syukur kepada yang kuyakini.

Disinggung apakah pernah ada yang nawarin konser lagu lagu rohani, Yatti mengaku belum pernah. Namun jika ada yang nawarin pastilah diterima karena kita mau mengajak orang punya rasa sukur dengan kondisi dunia seperti sekarang banyak sekali yang terburuk.

“Kita kalau kita mau mengingat lagi, satu saya bernapas tidak beli, kenapa saya tidak bersyukur. Banyak orang yang masih mengeluh, oleh boleh saja itu.Memng rejeki itu  kadang kadang tidak harus berbagi. Tapi kita harus selalu berbagi. Artinya tergantung keiklasan tanpa pamrih.Tuhan juga beri kita napas tanpa pamrih,” ucap aktris terbaik dalam Festival Film Asia Pasifik pada 1980 berkat aktingnya di Perawan Desa.

Yati lebih jauh menyampaikan bahwa kegagalan itu harus dilewati kalau kita tidak pernah gagal kita akan punya pengalaman kita tak punya basic kuat, karena  dengan kegagalan kita akan tambah mau belajar, kita mencoba perbaiki. “Istilahnya hari esok harus lebih baik. Jadi hari esok lebih baik dengan dengan benar benar pengharapan dengan iman. Kalau imanku dengan kasih. Kalau kasih itu tidak gampang, kalau sebut kasih doang itu sih gampang, untuk  mengeksplor dalam  kehidupan sehari hari itu tidak gampang. Kalau hanya mulut saja sih gampang,” papar pemeran Malaikat Tak Bersayap.

Perlu diketahui, Yatti Surachman sudah berkarier sejak 1972 dan membintangi berbagai film, seperti Inem Pelayan Sexy pada 1976, Perawan Desa pada 1978, Gita Cinta dari SMA pada 1979, Penumpasan Sisa-Sisa PKI di Blitar Selatan pada 1986, Sang Pencerah pada 2010, Tendangan Dari Langit hingga Dilan 1990 pada 2018 dan Palasik tahun 2022.

Ia pernah mendapatkan penghargaan sebagai aktris terbaik dalam Festival Film Asia Pasifik pada 1980 berkat aktingnya di Perawan Desa.

Beberapa sinetron yang ia bintangi di antaranya Dukun Palsu, Hidayah, Cinta Kirana, dan Malaikat Tak Bersayap.

adminradar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Penyidik Polsek Kembangan Diduga Rekayasa Kasus KDRT, Pengacara OC Kaligis Laporkan ke Propam Polda Metro

Kam Okt 27 , 2022
RadarBuana.com | Jakarta -Diduga merekayasa kasus Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), pengacara senior OC Kaligis melaporkan SQ, oknum penyidik Polsek Kembangan Jakarta Barat, ke Kabid Propam Polda Metro, Kombes Pol. Birawa Praja Prakasa. “Saat rekonstruksi bahwa oknum penyidik SQ melarang pengacara mendampingi klien dan rekayasa penyitaan barang bukti,” kata Kaligis […]

Sponsor