Kesehatan

OPSI Berkomitmen & Mendorong Upaya Meningkatkan Pemahaman Jurnalis tentang Isu HIV, Keberagaman Gender dan HAM

×

OPSI Berkomitmen & Mendorong Upaya Meningkatkan Pemahaman Jurnalis tentang Isu HIV, Keberagaman Gender dan HAM

Sebarkan artikel ini

RadarBuana | Jakarta -Organisasi Perubahan Sosial Indonesia (OPSI) sebagai jaringan populasi kunci dalam isu HIV berkomitmen dan mendorong secara penuh upaya terciptanya lingkungan yang kondusif, salah satunya dengan meningkatkan pemahaman jurnalis tentang isu HIV, keberagaman gender dan Hak Asasi Manusia (HAM).

Sebabnya, sudah seharusnya Hak Asasi Manusia merupakan hak dasar atau pokok yang dimiliki manusia yang salah satu dasarnya ialah setiap manusia memiliki kesempatan yang sama. Di Indonesia Hak Asasi Manusia diterangkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) dan aturan-aturan perundang-undangan lainnya; salah satunya ialah UU No. 39 Tahun 1999 pasal 27 tentang Hak Asasi Manusia yang di dalamnya mengatur hak-hak terkait SiPol (Sipil, Politik) dan EkoSoB (Ekonomi, Sosial dan Budaya).

Pada program penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia, upaya untuk mewujudkan cita-cita besarnya dalam
memastikan pemenuhan akses universal terhadap pencegahan dan pengobatan bagi masyarakat khususnya kepada
kelompok berisiko tinggi (populasi kunci) salah satunya dengan memastikan semua intervensi yang dilakukan dapat berjalan secara efektif dan berkualitas.

Diantaranya melalui langkah pengurangan stigma dan diskriminasi, memastikan layanan kesehatan yang terintegrasi, adanya lingkungan kondusif bagi kelompok populasi kunci, berbasiskan hak asasi manusia dan sensitif gender pada penanggulangan HIV.

Pastinya langkah-langkah tersebut membutuhkan dukungan lintas sector,
baik pemerintah; masyarakat dan media.
Media memiliki peran penting untuk upaya pemenuhan cita-cita program, khususnya pada sektor mendorong terciptanya lingkungan yang kondusif bagi populasi kunci melalui pemberitaan yang tidak diskriminatif.

Prof. Dr. Widodo Muktiyo sebagai staf ahli Menteri Kominfo RI mengatakan, bahwa jumlah media di Indonesia diperkirakan mencapai lebih dari 47
ribu dimana 91.5% diantaranya adalah media online. Sepanjang Januari – Februari 2023, dari 113 berita media online, ditemukan sebanyak 100 berita menunjukkan tidak berperspektif gender dan sering mengutip pernyataan yang
diskriminatif terhadap kelompok rentan dalam isu gender dan HIV. Temuan tersebut berdasarkan riset yang dilakukan oleh Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) dan Aliansi Jurnalis Independent (AJI) bersama organisasi non-pemerintah.

Tentunya hal ini berpotensi menguatkan pandangan publik tentang kebencian, permusuhan, diskriminasi bahkan persuasi terhadap kelompok-kelompok tersebut.

Oleh karena itu OPSI akan menggelar pelatihan “Journalism training on HR issues and HIV” Sensitisasi tentang isu Hak Asasi Manusia dan HIV untuk Jurnalis, dalam upaya mendukung pengurangan stigma dan diskriminasi untuk menciptakan lingkungan kondusif bagi populasi kunci dalam penanggulangan HIV di Indonesia, pada Jumat – Sabtu (29 – 30 September 2023) di Mercure Hotel Cikini, Jakarta.

Juga tujuan kegiatan ini memperkuat strategi Pengurangan Hambatan terkait HAM dalam upaya Penanggulangan HIV.

Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai dengan kegiatan ini diantaranya:

1. Peserta memahami informasi tentang HAM dan keberagaman gender pada isu HIV di Indonesia.
2. Peserta memahami konsep pemberitaan yang tidak diskriminatif.
3. Membangun komitmen dari peserta dalam mendukung upaya pengurangan stigma dan diskriminasi dan
lingkungan yang kondusif bagi populasi kunci melalui pemberitaan yang tidak diskriminatif.

(Igo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *