RadarBuana | Jakarta – Menurut laporan dan data dari Global TB pada tahun 2023 Indonesia adalah peringkat nomor 2 terbanyak penderita tuberkolosa di dunia tepat dibawah India sebagai penderita nomor 1 terbanyak di dunia, dan penduduk Indonesia tercatat lebih daripada 134.000 orang yang meninggal tiap tahun.
Dr. H. Suir Syam M.Kes, M.M.R anggota DPR RI komisi 9 melalui kanal youtube resminya mengatakan bahwa “Penyakit tubercolosa itu bukan menyerang seseorang saja tetapi bakteri mikkobacterium tubercolosa sangat mudah berpindah kepada orang yang terdekat karena penyebaranya sangat mudah yaitu melalui udara, ditularkan dari batuk, bersin, atau juga bisa dari kontak dengan air liur langsung”
“Penyakit tubercolosa itu disebabkan oleh bakteri mikkobacterium tubercolosa
yang menyerang paru-paru dan
saluran pernafasan lain dan jaringan jaringan lain.” tambah beliau yang pernah bekerja sebagai kepala puskesmas selama 11 tahun dan memimpin tiga puskesmas, yang kemudian juga dipercaya sebagai direktur di rumah sakit Kabupaten lalu menjadi direktur rumah sakit tingkat kota dan juga di rumah sakit provinsi.
“Dari penyebaran bakterinya yang mudah, sangat besar sekali kemungkinan bahwa setiap warga di Indonesi juga mengidap penyakit TBC walaupun tidak ada terlihat gejalanya, sebab mikkobacterium tubercolosa apabila sudah masuk ke tubuh seseorang, kalau daya tahan tubuhnya kuat maka pengidap tidak akan terlihat gejala penyakitnya, akan tetapi kalau daya tahan tubuh pengidap sudah lemah maka akan muncul gejala nantinya.
Penyakit ini akan lebih cepat timbul karena beberapa faktor pencetusnya seperti: merokok, kurang tidur, maka bakteri perusak ini akan aktif,” tambahnya.
“Tanda-tanda orang yang terkena tuberkolosa jelas fisiknya akan melemah nafsu makan turun dan produktivitasnya pasti terganggu dan akan turun, oleh sebab itu maka tuberkculosis ini harus kita eliminasi. Alhamdulillah, presiden terpilih Pak Prabowo Subianto di tahun 2024 ini akan menjalankan program “eliminasi TBC” dengan harapan pada tahun 2029 nanti tubercolosa tereliminasi dan seluruh masyarakat di Indonesia bersih dari TBC.” ujar darah minang yang pernah menjabat
sebagai walikota selama 10 tahun
di Padang Panjang.
Dari pengalaman akademi beliau sebagai Magister Kesehatan (M.Kes.) tubercolosa ini adalah penyakit yang mudah diobati dan bisa sembuh asalkan kita patuh menjalankan aturan memakan obat yang sesuai dengan anjuran dokter, karena kebanyakan pasien TBC tidak disiplin akan anjuran dokter dalam meminum obat, obat dimakan dalam jangka waktu sebulan atau dua bulan dan saat pengidap TBC merasa tidak sakit lagi lalu berhenti minum obat, sedangkan untuk menghilangkan bakteri tubercolsa secara tuntas membutuhkan waktu sekitar 6-9 bulan dalam meminum obat.”
Pak Suir Syam menjelaskan di tahun 2024 ini Pak Prabowo dengan programnya “eliminasi tubercolosa” nantinya akan memberikan obat-obat TBC secara gratis kepada masyarakat. “pemerintah akan memberikan pemeriksaannya gratis, rontgennya gratis, dan keperluan lainya tanpa dipungut biaya.”
Pak Suir Syam yang di akhir jabatanya di komisi 9 yang di tahun ke-10 ini mengingatkan agar di momen yang baik ini supaya masyarakat memanfaatkan sebaik-baiknya fasilitas pemerintah melalui Kementrian Kesehatan ini agar mendapatkan kesembuhan total dari penyakit TBC agar seluruh masyarakat Indonesia bersih dari TBC dan bisa berkumpul dengan sanak famili, sahabat, tanpa ada rasa takut lagi akan terpapar oleh bakteri TBC yang mematikan ini.
Semoga program Eliminasi TBC terealisasi seperti rencana dan dalam pelaksanaanya nanti di perketat pengawasanya sampai tingkat bawah agar tidak ada kebocoran anggaran serta obat-obatan sampai pada semua masyarakat yang membutuhkan, amin.
(“/Sigit)






