INFO KESEHATANKesehatan

MonkeyPox (Mpox) Masuk ke Indonesia. Akankah Muncul Pandemi Baru oleh Mpox?

×

MonkeyPox (Mpox) Masuk ke Indonesia. Akankah Muncul Pandemi Baru oleh Mpox?

Sebarkan artikel ini

RadarBuana – Akhir-akhir ini, berita di media sosial (X, Instagram, Facebook, dan platform lainnya), media cetak, media televisi, dan media lainnya dihebohkan kembali dengan adanya MonkeyPox (Mpox). Disebutkan bahwa saat ini Mpox telah masuk ke Indonesia dan Mpox telah diumumkan oleh organisasi kesehatan dunia (world health organization/WHO) sebagai Public Health Emergency and International Concern (PHEIC).

Kejadian PHEIC mengingatkan kita kembali beberapa waktu silam tentang wabah coronavirus disease-2019 (COVID-19) pada beberapa tahun yang lalu, kemudian diumumkan sebagai pandemi, dan telah kita lewati bersama. Yang menjadi pertanyaan dan perhatian kita, akankah Mpox akan kembali menjadi pandemi seperti COVID-19 yang lalu?

Hal tersebut mungkin layak untuk direnungkan kita bersama mengingat saat ini status Mpox telah naik menjadi Public Health Emergency and International Concern (PHEIC) oleh WHO pada tanggal 24 Agustus 2024 yang lalu.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat bahwa kasus monkeypox di Indonesia sebanyak 88 kasus selama 2022- 2024. Diantaranya 74 kasus hingga 2023 dan 14 kasus di 2024 saat ini.

Pertama-tama, pasti muncul pertanyaan apakah itu Mpox. Mpox adalah penyakit baru (new emerging disease) yang disebabkan oleh virus Mpox (MPXV) yang berasal dari keluarga Poxviridae dan merupakan spesies dari genus Orthopoxvirus. Virus Mpox merupakan virus zoonosis (ditularkan dari hewan kepada manusia). Mpox pada awalnya ditemukan pada monyet liar, namun dapat ditularkan ke manusia.

Penularan dapat terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi dalam bentuk gigitan atau cakaran, kontak langsung dengan individu yang tertular melalui: berjabat tangan, bergandengan droplet pernapasan, dan kontak seksual dari orang yang terinfeksi. Gejala monkeypox mirip dengan cacar, tetapi umumnya lebih ringan. Gejala awal meliputi: demam, sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit punggung, menggigil, dan merasa lelah/lemas. Setelah beberapa hari, ruam kulit mulai muncul, yang kemudian berkembang menjadi lesi yang berisi cairan nanah, lalu berubah menjadi koreng, dan akhirnya mengelupas.

Penyakit monkeypox atau cacar monyet telah menjadi isu kesehatan global yang mendapatkan perhatian serius dari berbagai negara, termasuk Indonesia Mpox memiliki dua clade virus MPXV, yaitu Clade I (dengan subclade Ia dan Ib) dan Clade II (dengan subclade IIa dan IIb). Clade Ia dan Ib memiliki manifestasi klinis yang lebih berat bila dibandingkan dengan Clade II.

Clade Ia berkaitan dengan kasus yang terjadi pada anak-anak dan juga dewasa dengan manifestasi klinis yang lebih berat, sedangkan clade lb dan Ilb lebih banyak ditularkan antar manusia yang sebagian besar penularannya terjadi melalui kontak seksual.
Lalu bagaimanakan cara agar kita dapat meminimalisasi atau mencegah tertular oleh transmisi Mpox? Tentunya untuk mencegah terjadinya Mpox harus mendapatkan vaksinasi Mpox, namun pastinya proses pengembangan vaksin pada saat ini tentu masih berjalan sehingga kita dapat melakukan pencegahan tertular Mpox dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti pada saat pandemi COVID-19 yang lalu terlebih salah satu cara penularan Mpox adalah airborne disease yang sama persis dengan bentuk penularan COVID-19.

Cara untuk membantu mencegah penularan virus ini antara lain:

  1. Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Dengan cara menggalakkan kembali penggunaan masker, sering mencuci tangan, dan menerapkan kembali jarak aman (physical distancing).
  2. Menghindari kontak dengan hewan yang terinfeksi, termasuk yang sudah mati atau jika terpaksa harus berkontak maka gunakanlah masker dan gunakanlah sarung tangan, lalu setelah berkontak segera mencuci tangan dengan sabun di bawah air yang mengalir.
  3. Mengolah semua makanan berbahan daging dengan baik.
  4. Menghindari kontak dengan objek apa pun yang terkontaminasi
  5. Menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi
  6. Bersihkan dan disinfeksi permukaan benda yang sering dipegang.
  7. Kenakan alat pelindung diri ketika merawat anggota keluarga yang terkena cacar monyet.

Semoga kita semua tetap diberikan kesehatan sehingga dapat terhindar dari virus Mpox. Salam Sehat!!!

Penulis:
Fery Setiawan, drg., M.Si.
Dosen Departemen Odontologi Forensik, Institute Ilmu Kesehatan (IIK), Bhakti Wiyata, Kediri, Jawa Timur, 64114

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *