NasionalSeni dan Budaya

Tokoh Pemuda Jakarta Barat, Umar Abdul Aziz Berikan Pembekalan Finalis Putra Putri Tenun dan Songket 2024: Lebih Bijak Bersosial Media

×

Tokoh Pemuda Jakarta Barat, Umar Abdul Aziz Berikan Pembekalan Finalis Putra Putri Tenun dan Songket 2024: Lebih Bijak Bersosial Media

Sebarkan artikel ini
Finalis Putra Putri Tenun Songket Indonesia 2024 usai pembekalan bersama Tokoh Pemuda Jakarta Barat, Umar Abdul Azis, S.Pd, SH. dok foto: faktapers.id/uaa

RadarBuana  | Jakarta -Bersamaan memperingati Hari Tenun Nasional 2024, KADIIFA (Komunitas Indonesia International Fashion Art & UKM) bersama Yayasan Putra Putri Tenun & Songket Indonesia menggelar Grand Final  pemilihan Putra Putri Tenun dan Songket 2024 ke-5 di Golden Ballroom The Sultan Hotel & Residence Jakarta, Sabtu 7 September 2024.

Jelang Grand Final pemilihan Putra Putri Tenun dan Songket 2024 ke-5, Tokoh Pemuda Jakarta Barat, Umar Abdul Aziz, SPd, SH memberikan pembekalan. Dimana peserta diikuti puluhan Putra Putri dari masing-masing Provinsi.

Umar mengingatkan untuk lebih bijak bersosial media. “Alhamdulillah, saya diberi kesempatan untuk memberikan pembekalan kepada Finalis Putra Putri Tenun dan Songket. Dimana, dalam materinya saya mengatkan kepada para finalis yang terpilih dari berbagi daerah untuk bijak dalam mengunakan medsos, ” katanya.

Umar  menyarankan agar finalis menggunakan medsos untuk memperkenalkan kepada sesama generasi tentang salah satu budaya Indonesia yakni tenun sebagai warisan budaya bangsa Indonesia agar lebih dikenal.

“Karena sekarang ini generasi millenial lebih bangga mengenakan produk pakaian luar negeri dari pada warisan budaya. Saya harap kepada setiap pengusaha untuk membuat aturan bagi pegawai agar setiap satu bulan sekali mengenakan busana tenun, ” ujarnya.

Prof.Dr.Hj. Anna Mariana SH., MH., MBA, Chair Person of Komunitas Indonesia Internasional Fashion Art dan UKM (KADIIFA) bersama pembina dan pengurus KADIIFA saat Grand Final Putra Putri Tenun Songket Indonesia 2024 ke 5 tahun yang digelar di Golden Ballroom The Sultan Hotel & Residence Jakarta, Sabtu (7 September 2024).dok foto: RadarBuana.com/igo)

Prof.Dr.Hj. Anna Mariana SH., MH., MBA, Chair Person of Komunitas Indonesia Internasional Fashion Art dan UKM (KADIIFA) menyebut tujuan dalam penyelenggaraan kegiatan ini untuk terus bisa melahirkan putra putri yang memahami sejarah dan budaya bangsanya yaitu sastra Tenun Indonesia.

“Yang lalu tidak kita perkenalkan dari generasi muda saat sekarang ini, maka mungkin lima tahun kedepan atau sepuluh tahun kedepan maka kita akan kehilangan jati diri bangsa yaitu ciri khas budaya bangsa yang selama ini menjadi busana adat kita dari sabang sampai merauke,” terangnya saat Conference Pers pada Sabtu, (7/9/2024).

Dikatakannya, di samping sekarang ini maraknya brand luar yang membanjir di Indonesia yang juga harus disadari karena generasi muda sekarang ini sudah mulai banyak menggandrungi produk-produk luar negeri.

“Sehingga hampir anak-anak generasi muda kita sekarang banyak menggandrungi produk-produk luar. Kalau tidak kita dorong terus rasa kecintaan rasa apa kebanggaannya menggunakan busana-busana dan mengenal busana tetangga kita pasti akan kehilangan tentunya dan akan kita gunakan ini untuk tujuan yang utama,” terangnya.

Anna menjelaskan, disamping ia mendorong program-program pemerintah memberikan solusi bagaimana pelestarian ini terus maksimal. Terutama kita mendorong agar lebih maksimal yaitu Kurikulum sekolah menenun. Ya sekolah menenun itu bisa di perkenalkan ke tingkat sekolah-sekolah sehingga kegiatan seperti kami ini menggerakan putra-putri mempunyai keterbatasan.

“Tapi kalau kita kembalikan, kita dorong ke program pemerintah yang menjadi program pemerintah yaitu kurikulum kita kembalikan sejarah dan budaya ini ke tingkat sekolah dasar maupun sampai perguruan tinggi agar semua lebih lebih maksimal. Anak-anak muda kita lebih luas lagi dari sekolah diperkenalkan maka akan memperoleh hasil yang akan lebih baik lagi tentunya,” jelasnya.

Lebih lanjut Prof Anna menjelaskan, disamping ia mendorong regulasi pemerintah juga terhadap hak cipta. Motif-motif yang berkembang dari sabang sampai merauke dari jaman leluhur kita dahulu para raja dan sultan sampai dengan saat ini masih begitu banyak motif-motif yang belum diselamatkan atau diberikan payung hukum yaitu berupa hak cipta.

“Ini peran kita mendorong pemerintah daerah, kalau kita tidak mendorong pemerintah untuk membantu pengrajin-pengrajin yang mengembangkan motif-motif di setiap daerah, maka akan juga gelar yang mungkin terus akan diklaim oleh negara-negara lain,” Pungkasnya.

Putra Putri Tenun dan Songket Nusantara 2024

Perlu diketahui kegiatan ini dimaksudkan untuk memilih putra putri terbaik Indonesia yang memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas, terutama yang juga berkaitan dengan pembuatan sejarah tenun dan songket baru sekaligus pelestariannya. Para peserta sehat jasmani dan rohani, serta berkepribadian dan berpenampilan yang mencerminkan nilai-nilai ke-Indonesiaan.

Tujuannya adalah tumbuh kembangnya kecintaan terhadap wastra nusantara (terutama tenun dan songket ) di mata generasi muda Indonesia yang pada gilirannya diharapkan menjadi “agent of change” (agen perubahan) dan “agent of develepment” (agen pembangunan) dalam membangun masa depan Indonesia yang memanfaatkan potensi dan kekayaan wastra Indonesia.

[igo]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *