DKI JakartaHukrim

Lagi Lagi Terjadi Bullying/Perundungan Kali Ini Terjadi di Binus School Simprug, Diduga Ada Anak Anggota Dewan & Pejabat Pelakunya 

×

Lagi Lagi Terjadi Bullying/Perundungan Kali Ini Terjadi di Binus School Simprug, Diduga Ada Anak Anggota Dewan & Pejabat Pelakunya 

Sebarkan artikel ini
Korban Bullying/Perundungan didampingi orangtua, pengacara Sunan Kalijaga,S.H, Barbie Kumalasari, S.H, Agustinus Nahak.S.H.,M.H, Khairul Imam,S.H saat di Polres Jakarta Selatan, Selasa (9 September 2024). foto:screenshot video/RadarBuana.com)

RadarBuana | Jakarta  – Kasus Bullying/Perundungan kembali lagi menimpah salah satu siswa kasus perundungan atau bullying terhadap siswa Binus School.yang sebelumnya terjadi di Binus School Serpong. Kali ini terjadi di  Simprug, korban berinisial RE.

Korban Bullying/Perundungan didampingi orangtua, pengacara Sunan Kalijaga,S.H, Barbie Kumalasari, S.H, Agustinus Nahak.S.H.,M.H, Khairul Imam,S.H yang ditunjuk diberi kuasa hukum membeberkan  kepada awak media tentang hal bullying, kekerasan dan Pelecehan Seksual yang terjadi pada RE, Sabtu, (7/9/2024).

Kepada awak media Sunan Kalijaga dan rekan mengatakan kasus Bullying ini terjadi pada saat sang korban mengikuti orientasi sekolah SMA BINUS SCHOOL Simprug.

Kejadiannya bullying ini sudah dilaporkan oleh pihak korban dan orang tuanya kepihak sekolah, akan tetapi tidak ditanggapi pihak sekolah bahkan berdalih, bahwasanya hal itu adalah hal yang biasa dalam perkenalan orientasi sekolah.

Orangtua korban yang merasa keberatan adanya tindak kekerasan, pengancaman dan pelecehan seksual kepada anaknya Rafiq memiliki bukti visum dan dirawatnya korban selama 2 hari dirumah sakit. “Ada bukti kuat kekerasan,” tegasnya.

Sementara itu Sunan Kalijaga dan teamnya meminta kepada pihak yang terkait, seperti Polres Jakarta Selatan, Komisi X DPRI agar bergerak dan bertindak agar tak ada korban-korban lainnya. Bahkan  akan mengandeng Komisi anak Indonesia.

Kelanjutan stas kejadian Bullying atau Perundungan,pengacara Sunan Kalijaga,S.H, Barbie Kumalasari, S.H, Agustinus Nahak.S.H.,M.H, Khairul Imam,S.H pada Senin 9 September 2024 menindak mempertanyakan perkembangan laporan ke Polres Jakarta Selatan,

Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi di Polres Metro Jakarta Selatan mengatakan, sekarang juga sedang diproses. Hari ini sudah naik penyidikan, sudah gelar perkara.

Menurut Nurma kejadian terjadi di sekolah itu pada Selasa (30/1/2024) dan dilaporkan ada empat terlapor berinisial K, L, C, dan K pada sehari setelahnya yakni Rabu (31/1/2024).

“Hingga kini, pihak Kepolisian telah menerima laporan dan sudah memeriksa sebanyak 18 orang saksi yang dimintai keterangan.Semua sudah diperiksa, dari saksi, terlapor, korban, dokter visum, guru,” katanya.

Tak puas dengan semua itu orang diduga ada pembiaran dari pihak sekolah atas terjadinya Bullying/Perundungan. tua korban beserta pengacara Sunan Kalijaga, Barbie Kumalasari, Agustinus Nahak dan Khairul Imam mendatangi Binus School di Simprug untuk bertemu dengan pak manajemen sekolah atau pihak yang bertanggung jawab atas kejadian itu.

“Membiarkan proses tersebut. disini ada proses pelecehan, ada pengancaman, ada juga penganiayaan, bahkan terjadi pengeroyokan yang menyebabkan klien kami masuk rumah sakit. Secara fisik dia masuk rumah sakit dan dapat ini juga secara psikis juga benar-benar hancur. Kita mau membangun generasi muda seperti apa, kalau semua ini saja tidak bisa menjamin yang namanya anak-anak yang bersekolah disini termasuk klien kami. Lalu untuk apa kami kesini kalau tidak dapat jaminan. Kami mau minta sekolah untuk mau menjamin anak kami anak klien kami untuk sekolah disini. Tapi ternyata tak mau lagi ketemu sama kita. Bahkan cuek seolah olah kami datang itu adalah untuk meminta hal yang lebih. Tidak !,  kami minta jaminan anak kami untuk sekolah disini kembali. Klien kami harus kembali ke sekolah disini untuk mendapatkan hal yang sama. Karena dia membayar yang mahal. kenapa dia tidak mendapatkan pendidikan yang layak. malah terduga tersangka pelaku malah mendapatkan pendidikan yang layak,” papar Sunan di Binus School saat dihalangi hendak bertemu pihak Binus School.

Sedangkan orang tua korban pada kesempatan mendatangi Binus School Simprug mengaku geram dengan pihak sekolah hingga terjadi Bullying/Perundungan tersebut. “Saya pribadi sebagai orangtua anak saya, ananda RE  dengan kejadian ini sangat menyesalkan sekali. Kenapa seperti itu, karena saya sebagai orangtua ananda RE dulu mempunyai niat dan maksud anak saya masukin di binus internasional simprug dengan maksud supaya anak saya memperoleh pendidikan yang bagus, bisa mendapat prestasi yang bagus di binus internasional simprug. Namun kenapa seperti itu ya,” ungkapnya.

“Anak saya ini disetiap harinya di kata katain, di hina hina, dipermalukan, bahkan keluarga kami dilecehkan keluarga kami dihinakan. Kata anak saya geng ini menegaskan kepada saya dia tanya papa kamu siapa, orangtua kamu siapa, kata anak saya memberikan laporan kepada saya. Dia bilang para geng ini orangtua kami ini ada yang anggota dewan, ada yang pemilik partai, ada yang ketua partai katanya. Orang penguasa diseluruh Indonesia mau apa kamu katanya. Kenapa kata anak saya. Kamu cuma orang biasa, Bapak kamu cuma pengusaha,” tambahnya.

Akhirnya anak, sambungnya, saya ini harus tunduk dengan aturan aturan yang mereka keluarkan dari kepala geng yang bernama inisial K. Inisial K ini menyampaikan kepada anak saya “eh r….. kalau kamu mau aman sekolah di binus School internasional ini, kamu harus tunduk dengan aturan aturan kita.

lebih lanjut orangtua korban beberkan. “Anak saya ini setiap hari di maki maki, dihina hina, dipegang pegang kemaluannya oleh yang inisial K.  Ditarik tarik rambutnya berlangsung lagi berlangsung lagi seperti itu. Bahkan anak saya ini sudah menyampaikan sudah melaporkan peristiwa ini kepada guru yang bersangkutan yang berinisial mister L. Meski sudah selalu disampaikan ke kepala sekolah dan beberapa guru guru yang berkaitan dengan ini. Tapi dari guru guru ini selalu menjelaskan kepada anak saya “ya sudah rafik, ya udah, karena kamu anak baru disini, udah kamu menyesuaikan kan diri aja dulu. Mungkin kamu harus introspeksi diri harus periksa diri gak apa-apa.

Namun begitu, lanjutnya, selalu begitu dari hari ke hari dari waktu ke waktu di bully di tekan diancam. “Anak saya ini tidak pernah melapor tidak cengeng. Tidak pernah melapor pada kami selaku orangtuanya. Cuma anak saya ini selalu mendiamkan mendiamkan dan selalu berdiskusi dengan pihak sekolah. Tapi setiap berdiskusi tidak pernah ada jalan keluarnya, ya tidak pernah ada solusi solusi terbaik dari sekolahnya dan tidak pernah memperhatikan anak saya RE ini. Sehingga dengan pembiaran ini itulah ditekan diancam. Ditekan diancam dipermalukan. Terjadilah peningkatan pembulian. Peningkatan pembelian ini sampai anak saya ini diancam sama pihak pelaku ini.

“Anak saya disuruh tampil paling depan di dalam keributan dengan sekolah lain. Anak saya tidak mau, karena saya tidak pernah didik oleh orangtua saya. “Saya tidak pernah di didik kekerasan saya selalu di didik tentang kejujuran ya mempunyai akhlak ya atitut, etika dan estetika dan bermanfaat antar sesama bangsa.” jawab ananda RE.

Meski telah dinanti untuk bertemu tim kuasa hukum korban. Pihak sekolah tidak mau mendatangai pihak korban.

Sunan Kalijaga menegaskan akan terus berupaya agar kasus ini tuntas . tidak ada lagi korban bullying / perundungan di Binus School Simprug

[igo]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *