CirebonPendidikan

Gelaran Panen Karya P5 SMAN 3 Cirebon Berlangsung Meriah

×

Gelaran Panen Karya P5 SMAN 3 Cirebon Berlangsung Meriah

Sebarkan artikel ini
Kegiatan panen karya secara meriah dilaksanakan di Lapangan Indoor SMAN 3 Cirebon. Selasa, (17/09/2024).dok.foto:RadarBuana.com/Rio)

RadarBuana | Kota Cirebon – Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “ Bhineka Tunggal Ika SMAN 3 Cirebon, dilaksanakan 17 – 19 September 2024.

Kegiatan panen karya secara meriah dilaksanakan di Lapangan Indoor SMAN 3 Cirebon. Selasa, (17/09/2024)

Kepala SMAN 3 Cirebon, Yeni Nuriyani,S.Pd, M.Pd.I menjelaskan bahwa panen karya ini dilaksanakan dalam rangka implementasi kurikulum merdeka belajar yang merupakan kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

“Tema Bhineka Tunggal Ika dalam Project Penguatan Pancasila kali ini, kita berharap anak-anak (red-siswa/i SMAN 3) selain memiliki karakter pancasila terimplementasi dalam kebhinekaan mereka harus memiliki memerima perbedaan, belajar tentang perbedaan paham bahwa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, adat, budaya, agama. Mereka harus bisa hidup berdampingan dengan aman dan nyaman,” ujar Yeni. Selasa (18/09/2024).

Yeni juga menyampaikan, Itulah yang harus dimiliki (red-jiwa) itu, selain nilai-nilai pancasila yang terealisasi misalnya portofio, musyawarah mufakat, tanggung jawab, dan sebagainya.

“Pada event ini terutama kita mengajarkan mereka berpikiran terbuka dan belajar hidup nyaman berdampingan dengan orang yang berbeda karena mereka harus dapat menerima perbedaan baik nasional maupun internasional. Mereka suatu saat dapat menjadi pemimpin di daerah lain yang mereka sama sekali tidak mengenal budayanya. Dengan belajar ini diharapkan dari awal mereka bisa memahami beragam budaya, karena mereka dalam event ini budaya mana yang mereka hayati menampilkan daerahnya atau bahasanya sehingga mereka berliterasi,” ungkapnya.

Yeni juga menjelaskan bahwa semakin banyak yang ditampilkan ragam budayanya, mereka semakin mengenal daerah-daerah tersebut dengan cara menyenangkan dan ceria. Kita berharap pendidikan di SMAN 3 khususnya itu terlaksana dengan riang gembira serta bahagia,” jelas Bunda begitu sapaan akrab Yeni Nuriyani.

Masih menurut Yeni, Jadi bagaimana mereka memahami kebhinekaan itu dalam balutan kegiatan yang membahagiakan … Bagaimana mereka berjuang keras melawan dirinya sendiri dari rasa takutnya, rasa malunya, untuk bisa tampil berkolaborasi dengan teman-temannya. Disanalah mereka itu berproses, P5 itu bagusnya bukan hanya hasilnya tapi bagaimana mereka berproses dengan indah untuk menghasilkan sebuah karya. Itu suatu yang penting menurut saya, banyak hal yang mereka lakukan dalam proses itu saat berinteraksi memiliki ide dan gagasan kesepakatan dalam musyawarah … Bagaimana mereka menghadapi tantangan-tantangan yang timbul. Akhirnya bisa terlihat semuanya kita bisa bayangkan dalam satu kelas ada 36 orang karakternya macam-macam, ada yang pemalu, ada pemalas, ada yang berani. Semoga bisa terlihat berkolaborasi bersama menutupi kekurangan-kekurangan yang ada.

“Itu adalah proses baik yang dapat mereka kenang ketika mereka berpisah, keindahan sebuah proses berdampak luar biasa. Event ini menyangkut sumber daya yang ada semaksimal mungkin tanpa mengeluarkan uang yang banyak. Kalo sebuah proses bagus itu mengeluarkan biaya besar hal itu biasa, namun bagaimana kita dengan biaya minimalis bisa menghasilkan karya yang besar. Saya juga menekankan pada bapak/Ibu guru bahwa penilaian bukan dari glamournya .. Namun bagaimana kolaborasi itu disajikan dengan indah,” ungkap Yeni.

Diakhir perbincangan dengan Radarbuana Yeni Nuriyani menegaskan,”Bahwa poin lebihnya bagaimana kreatifitas sesuatu yang indah untuk dilihat, dinikmati … Bagaimana sebuah kolaborasi tersaji dengan baik … Nah itu yang mahal, SMAN 3 adalah sebuah wahana untuk belajar untuk semua keluarga besar,” pungkasnya.

(Rio)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *