EkbisNasional

Peternak Sapi Perah Berharap Pemerintahan Prabowo-Gibran Beri Perhatian Lebih Besar

×

Peternak Sapi Perah Berharap Pemerintahan Prabowo-Gibran Beri Perhatian Lebih Besar

Sebarkan artikel ini
Dalam sebuah acara di Jakarta pada hari Kamis (10/10/2024), di mana Letnan Jenderal Purnawirawan Bustanil Arifin dianugerahi gelar “Bapak Peternak Sapi Perah Lokal dan Koperasi Susu”,.foto istimewa

RadarBuana | Jakarta  – Dewan Persusuan Nasional (DPN) telah menyampaikan harapannya agar pemerintah mendatang dapat memberikan perhatian yang lebih besar terhadap kesejahteraan peternak sapi perah lokal. Ketua DPN Teguh Boediyana menekankan pentingnya memberikan perlindungan dan dukungan untuk memastikan keberlanjutan industri susu nasional.

Dalam sebuah acara di Jakarta pada hari Kamis (10/10/2024), di mana Letnan Jenderal Purnawirawan Bustanil Arifin dianugerahi gelar “Bapak Peternak Sapi Perah Lokal dan Koperasi Susu”, Teguh menyoroti perlunya peraturan yang berpihak pada peternak sapi perah lokal.

Mengutip dari antaranews.com, “Peternak sapi perah lokal harus direvitalisasi, karena ketergantungan kita pada impor susu sangat merugikan,” Teguh menegaskan. Dia mencatat bahwa para peternak saat ini tidak memiliki posisi tawar yang kuat karena tidak adanya perlindungan hukum yang memadai.

DPN berharap pemerintahan Prabowo Subianto akan mengeluarkan peraturan khusus untuk melindungi peternak sapi perah lokal. Teguh juga mendesak pemerintah untuk secara aktif melakukan mediasi di dalam industri susu untuk mencegah konflik dan memastikan kelangsungan pasokan susu nasional.

Sebelumnya, DPN telah mengusulkan pembentukan Dewan Persusuan Nasional, namun ide tersebut belum disetujui. “Kami mengharapkan adanya peraturan, atau bahkan undang-undang khusus, yang akan memberikan kerangka hukum bagi para peternak sapi perah lokal,” tambah Teguh.

Kondisi peternakan sapi perah lokal saat ini memang memprihatinkan. Ahmad Zabadi, Deputi Bidang Koperasi di Kementerian Koperasi dan UKM, mengakui adanya penurunan tajam dalam hal produktivitas dan ekosistem di sekitarnya. Lebih dari 80% pasokan susu di Indonesia kini diimpor

Klik Ternak

Klik Ternak

Peternak Sapi Perah Harapkan Perhatian Lebih dari Pemerintah
AvatarKlik TernakBerita Peternakan12 Oktober 2024 (0)
Peternak Sapi Perah Harapkan Perhatian Lebih dari Pemerintah
Jakarta – Klik Ternak. Dewan Persusuan Nasional (DPN) telah menyampaikan harapannya agar pemerintah mendatang dapat memberikan perhatian yang lebih besar terhadap kesejahteraan peternak sapi perah lokal. Ketua DPN Teguh Boediyana menekankan pentingnya memberikan perlindungan dan dukungan untuk memastikan keberlanjutan industri susu nasional.

Dalam sebuah acara di Jakarta pada hari Kamis (10/10/24), di mana Letnan Jenderal Purnawirawan Bustanil Arifin dianugerahi gelar “Bapak Peternak Sapi Perah Lokal dan Koperasi Susu”, Teguh menyoroti perlunya peraturan yang berpihak pada peternak sapi perah lokal.

Mengutip dari antaranews.com, “Peternak sapi perah lokal harus direvitalisasi, karena ketergantungan kita pada impor susu sangat merugikan,” Teguh menegaskan. Dia mencatat bahwa para peternak saat ini tidak memiliki posisi tawar yang kuat karena tidak adanya perlindungan hukum yang memadai.

DPN berharap pemerintahan Prabowo Subianto akan mengeluarkan peraturan khusus untuk melindungi peternak sapi perah lokal. Teguh juga mendesak pemerintah untuk secara aktif melakukan mediasi di dalam industri susu untuk mencegah konflik dan memastikan kelangsungan pasokan susu nasional.

Sebelumnya, DPN telah mengusulkan pembentukan Dewan Persusuan Nasional, namun ide tersebut belum disetujui. “Kami mengharapkan adanya peraturan, atau bahkan undang-undang khusus, yang akan memberikan kerangka hukum bagi para peternak sapi perah lokal,” tambah Teguh.

Kondisi peternakan sapi perah lokal saat ini memang memprihatinkan. Ahmad Zabadi, Deputi Bidang Koperasi di Kementerian Koperasi dan UKM, mengakui adanya penurunan tajam dalam hal produktivitas dan ekosistem di sekitarnya. Lebih dari 80% pasokan susu di Indonesia kini diimpor.

Penurunan ini diperparah oleh wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) beberapa tahun yang lalu, yang menurunkan produksi susu sebanyak 25% per tahun.

Untuk mengatasi masalah ini, Ahmad mendorong inovasi dan modernisasi di sektor peternakan sapi perah, termasuk adopsi teknologi digital, inovasi pakan, dan sistem distribusi yang lebih efisien.

[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *