RadarBuana | Jakarta – Konflik pengelolaan dana donasi antara Pratiwi Noviyanthi (Teh Novi) dan Agus Salim kian menjadi sorotan publik. Dalam perkembangan terbaru, Brian Praneda, pengacara Teh Novi, memutuskan untuk mengundurkan diri dari kasus ini pada 28 November 2024, setelah mediasi pada 26 November 2024 gagal mencapai kesepakatan. Keputusan tersebut diambil demi menjaga prinsip profesionalisme dan integritas dalam menyelesaikan konflik ini.
Dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, Brian menegaskan niat baiknya untuk mendamaikan kedua belah pihak. “Keputusan ini bukan karena saya berpihak, melainkan karena visi penyelesaian kami sudah tidak sejalan. Saya tetap percaya bahwa mediasi adalah langkah terbaik untuk menghindari konflik berkepanjangan,” ujar Brian beberapa waktu lalu pada suatu kesempatan.
Langkah ini diambil setelah mediasi memanas akibat perbedaan pandangan mendasar. Pihak Agus Salim mengusulkan penggalangan dana baru untuk menutupi kekurangan, yang ditolak tegas oleh Teh Novi. Aksi walk out yang dilakukan Teh Novi menunjukkan sikapnya yang mengutamakan transparansi dan prinsip kehati-hatian dalam mengelola donasi.
Meski tidak lagi menjadi kuasa hukum Teh Novi, Brian menegaskan komitmennya untuk mencari solusi damai. Ia berharap kedua belah pihak dapat mengesampingkan ego dan lebih fokus pada kepentingan bersama. “Penyelesaian damai melalui dialog adalah cara yang paling adil dan cepat untuk mengembalikan kepercayaan publik,” tambahnya.
Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi masyarakat dan penyelenggara donasi untuk memperbaiki tata kelola dan transparansi. Regulasi yang lebih jelas dan pengawasan ketat menjadi kebutuhan mendesak untuk mencegah polemik serupa di masa depan.
Dengan mundurnya Brian, arah penyelesaian konflik ini semakin menjadi tanda tanya. Apakah jalur hukum menjadi pilihan utama, atau mediasi akan tetap dijajaki? Semua mata kini tertuju pada langkah selanjutnya dari Teh Novi dan Agus Salim.
(Migo)