RadarBuana | Jakarta – Pada 29 Desember 2024, Al Has Organizer sukses menggelar acara spektakuler di Kia Kia Glodok, Jakarta Pusat. Acara tersebut menjadi ajang puncak dari rangkaian Tradisional Competition yang diikuti oleh ratusan peserta. Kompetisi ini bertujuan untuk mengangkat keberagaman budaya Indonesia melalui seni tari tradisional yang memukau bertema”Semangat Generasi Muda Untuk Melestarikan Budaya”.
Dalam kegiatan ini menghadirkan berbagai kategori dalam lomba, mulai dari kategori tunggal hingga kelompok, acara ini juga menjadi momen penting bagi para peserta untuk menunjukkan bakat dan kemampuan terbaik mereka. Tak hanya itu, dalam acara ini, para peserta juga diberi pembekalan khusus oleh seorang wanita berprestasi, Wiwied Taher, yang diundang sebagai bintang tamu untuk memberikan semangat dan motivasi.
Wiwied Taher selaku Founder WT MODELLING telah mengukir banyak prestasi di berbagai bidang, seperti penghargaan, diantaranya Wanita inspirasi 2024, Mrs Cheongsam 2024, MC Entertainer Terbaik 2024, Putri Muslimah 2023, Juara Model antar Komunitas 2023 dan Juara Lomba Ceramah dalam bahasa Inggris antar Mesjid Se DKI Jakarta, hadir untuk memberikan dukungan moral kepada para peserta. Sebagai seorang wanita yang aktif di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Wiwied menyampaikan pentingnya memiliki mental juara dalam setiap kompetisi.
“Dalam setiap lomba, yang pertama kali harus kita miliki adalah semangat dan kebahagiaan,” ujar Wiwied di hadapan peserta. Ia menekankan bahwa jika kita sudah merasa senang dan semangat, maka kita akan lebih mudah menampilkan yang terbaik dari diri kita. Sebagai sosok yang selalu aktif berkompetisi, Wiwied pun berbagi pengalaman pribadinya, yang menunjukkan bahwa kompetisi bukan hanya tentang menang, tetapi juga tentang belajar dan berkembang.
Wiwied melanjutkan dengan memberikan nasihat berharga tentang sikap yang perlu dimiliki dalam menghadapi sebuah perlombaan. Menurutnya, kemenangan bukanlah tujuan akhir yang utama, melainkan bagaimana kita bersikap terhadap kemenangan dan kegagalan. “Jika menang, kita harus bersyukur dan terus berusaha meningkatkan potensi diri. Jika kalah, jangan patah semangat. Yang terpenting adalah bagaimana kita merefleksikan kekurangan diri dan terus belajar untuk menjadi lebih baik,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Wiwied juga memberikan pembekalan tentang pentingnya persiapan matang dalam mengikuti kompetisi. Ia mengingatkan peserta untuk selalu mengikuti aturan dan tema yang telah ditetapkan oleh panitia. “Jangan lupa untuk mempersiapkan apa yang akan kita tampilkan dengan penuh kreativitas dan keunikan,” katanya.
Sebagai seorang Model Hijaber dan mantan penari, Wiwied juga mengingatkan para peserta lomba untuk tidak hanya mengandalkan gerakan tubuh, tetapi juga memperhatikan ekspresi wajah dan sikap yang mencerminkan kepribadian mereka. “Seorang penari bukan hanya menggerakkan tubuh, tetapi juga harus bisa memainkan mimik wajah dengan baik. Senyum dan kepribadian yang positif akan membuat penampilan kita semakin menarik,” jelas Wiwied.
Sementara itu, dalam wawancara terpisah dengan Hasni, sebagai Ketua Penyelenggara acara dan owner Al Has Organizer menjelaskan, bahwa lomba ini diikuti oleh peserta dari berbagai usia, mulai dari 4 hingga 18 tahun. Total peserta yang terdaftar mencapai 50 orang, dengan beberapa peserta datang dari luar Jakarta, termasuk Bandung dan daerah lainnya. Tema lomba kali ini mengajak peserta untuk mengeksplorasi tarian tradisional dengan sentuhan kreativitas masing-masing.
Hasni juga mengungkapkan bahwa Al Has Organizer tidak hanya fokus pada lomba tari, tetapi juga menggelar berbagai kompetisi lainnya, seperti lomba muarai, fashion show, dan acara bertema artis. “Setelah pandemi, kami mulai bergerak kembali, dan berharap acara ini bisa menjadi platform bagi para peserta untuk mengembangkan potensi mereka,” kata Hasni.
Di penghujung acara, Wiwied Taher memberikan semangat terakhir kepada seluruh peserta, mengingatkan mereka bahwa berkompetisi bukan hanya tentang hasil akhir, tetapi juga tentang proses yang dijalani untuk mengasah kemampuan diri. “Semoga setiap peserta bisa meraih kesuksesan, baik di bidang seni tari maupun di bidang lainnya,” pungkas Wiwied, yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari para peserta dan penonton.
Dengan suksesnya acara ini, Alkas Organizer kembali menunjukkan komitmennya untuk mendukung perkembangan seni budaya dan bakat anak muda di Indonesia. Event seperti ini menjadi wadah yang sangat penting bagi generasi muda untuk mengembangkan diri dan menunjukkan potensi terbaik mereka.
(*/igo)