RadarBuana | Kota Cirebon – Kembali Kota Cirebon untuk yang ke-2 kalinya dilanda banjir akibat intensitas curah hujan di daerah Kuningan cukup tinggi. Adapun wilayah terdampak banjir meliputi 4 Kecamatan, yakni Harjamukti, Lemahwungkuk, Kesambi, Pekalipan. Jum’at (17/01/2025) malam.
Beberapa titik banjir yang berhasil Radarbuana dapatkan informasinya diantaranya Ruko di jalan Elang Raya, belakang kantor PWI ada rumah warga terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai 60 Cm (red-Jl. Elang D1) , Lampu Merah Drajat, Dukuhsemar, Karanganyar, Depan RS Putra Bahagia dan didaerah Kesunean.
Melalui sambungan telpon whatsapp Kadis Perhubungan, Andi Armawan menjelaskan pada Radarbuana,”Posisi saat ini baru selesai mengevakusai orang tua jompo berjumlah 8 orang dan seorang tuna netra di daerah kesunean. Alhamdulilah sudah berhasil dievakuasi, saat ini tim sedang membuat posko untuk yang terdampak banjir,” jelasnya.
Sementara itu salah seorang warga di Komplek Perumahan Elang yang rumahnya terdampak banjir hingga ketinggian air mencapai 60 Cm pada Radarbuana menyampaikan,”Sebaiknya dilakukan normalisasi sungai Kriyan yang menjadi kewenangan BBWS Cimancis, penertiban bangunan-bangunan di sekitar bantaran sepadan sungai baik sungai Kriyan atau sungai lainnya,” ujarnya.
Ia pun berharap, Kepada instansi terkait untuk mereboisasi di sekiar hulu sungai dan mengedukasi masyarakat agar jangan buang sampah ke sungai, serta dapat proyeksikan pembuatan embung/kolam untuk menampung air hujan sehingga dpat mengurangi kerugian akibat banjir bagi masyarakat Kota Cirebon.
Sesuai fungsinya Balai Besar Wilayah Sungai Cimancis mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai yang meliputi operasi dan pemeliharaan dalam rangka konservasi dan pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air pada sungai, pantai, bendungan, danau, situ, embung, dan tampungan air lainnya, irigasi, rawa, tambak, air tanah, air baku, serta pengelolaan drainase utama perkotaan.
Dari pantauan Radarbuana sejak awal tahun 2024 hingga tutup tahun pendangkalan sungai (red-sedimentasi parah) salah satunya yang terjadi di sungai Kriyan/ Suba (red-Kali Drajat) hingga ke hulu belum ada realisasi melaksanakan normalisasi. Seyogyanya itu menjadi tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai Cimancis yang memiliki anggaran untuk pemeliharaan (red-normalisasi). Ada apa dengan BBWS Cimancis yang diduga melakukan pembiaran terhadap pendangkalan sungai.
Berharap para pejabat terkait dalam hal ini BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung) segera melaksanakan normalisasi sungai yang mayoritas terjadi sedimentasi yang cukup parah yang ada d Kota Cirebon.
Kemudian menjadi atensi Kementrian PU melalui Direktur Jenderal Sumber Daya Air dapat segera melakukan Sidak pada BBWS Cimancis yang mana fungsi dan kewenangannya dalam memelihara sungai yang ada di Kota Cirebon patut dipertanyakan jumlah anggaran yang dimilikinya terkait pemeliharaan sungai yang menjadi tugasnya.
Hingga berita ini ditayangkan belum ada pejabat yang berwenang di Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (BBWS Cimancis) yang dapat dimintai keterangannya.
(Rio)