DKI JakartaHukrim

Deolipa Yumara Desak Tes DNA: “Jika Terbukti Anak RK, Tanggung Jawab Sebagai Pria Mutlak!”

×

Deolipa Yumara Desak Tes DNA: “Jika Terbukti Anak RK, Tanggung Jawab Sebagai Pria Mutlak!”

Sebarkan artikel ini
Deolipa Yumara. (foto:ist)

Radarbuana | Jakarta –  Deolipa Yumara memberikan pandangan kritis terhadap derasnya opini publik dan narasi yang berkembang di media sosial terkait polemik antara mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dan Lisa Mariana. Ia mengingatkan bahwa tanpa adanya pembuktian ilmiah yang kuat, terutama melalui tes DNA, segala spekulasi dan penghakiman hanyalah “cerita yang belum lengkap” dan tidak memiliki validitas di mata hukum.

Menyikapi berbagai komentar dan perdebatan yang ramai di platform daring, Deolipa Yumara menekankan bahwa penyelesaian kasus yang melibatkan klaim identitas anak tidak bisa didasarkan pada asumsi atau sentimen publik. “Opini di media sosial bisa sangat kuat, tetapi seringkali bias dan tidak didukung oleh fakta medis yang sah. Dalam kasus seperti ini, kita membutuhkan kepastian ilmiah, dan itu hanya bisa didapatkan melalui tes DNA,” tegas Deolipa, Senin (7/4/2025).

Deolipa juga menyoroti kecenderungan sebagian masyarakat yang terburu-buru menghakimi Lisa Mariana tanpa mempertimbangkan naluri seorang ibu. “Sebagai seorang wanita, keyakinan Ibu Lisa terhadap anaknya tentu bukan tanpa alasan. Namun, di ruang hukum, keyakinan saja tidak cukup. Kita perlu bukti objektif untuk memastikan kebenarannya,” jelas Pengacara Top ini

Deolipa mengapresiasi langkah Ridwan Kamil yang dikabarkan telah memberikan nafkah, namun ia menegaskan bahwa tanggung jawab yang sesungguhnya baru bisa dipastikan setelah kejelasan status anak terungkap secara ilmiah. “Memberikan nafkah adalah tindakan yang baik, tetapi itu tidak menghilangkan kebutuhan untuk pembuktian biologis. Ini demi kepastian hukum dan masa depan anak tersebut,” tambahnya.
Lebih lanjut, Deolipa memberikan saran tegas kepada Ridwan Kamil untuk segera mengambil langkah proaktif dalam melakukan tes DNA.

Menurutnya, hal ini bukan hanya akan mengakhiri polemik yang berkepanjangan, tetapi juga menunjukkan itikad baik dan kedewasaan dalam menghadapi situasi yang sensitif ini. “Jika memang yakin itu bukan anaknya, buktikan secara ilmiah. Jangan biarkan spekulasi terus berkembang dan merugikan semua pihak,” jelas Deolipa.

Lebih lanjut, Deolipa memperingatkan tentang bahaya menggiring narasi seolah-olah klaim Lisa hanyalah imajinasi belaka. Ia mendesak semua pihak untuk lebih bijak dalam memberikan komentar dan menunggu hasil pembuktian ilmiah sebelum menarik kesimpulan. “Mari kita kedepankan akal sehat dan hukum. Tes DNA adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan jawaban yang pasti dan mengakhiri polemik ini secara adil,” pungkas Deolipa.

[Ig]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *