NasionalPolitik

Pengamat Ungkap Skema Operasi Politik Dibalik Serangan terhadap Orang Terdekat Prabowo

×

Pengamat Ungkap Skema Operasi Politik Dibalik Serangan terhadap Orang Terdekat Prabowo

Sebarkan artikel ini
Tokoh-tokoh dekat Presiden Prabowo Subianto, termasuk adik Prabowo Hashim Djojohadikusumo, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, serta Jenderal Purn. Sjafrie Sjamsoeddin. (foto:ist)

Radarbuana | Jakarta – Serangan terhadap tokoh-tokoh dekat Presiden Prabowo Subianto, termasuk Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, adik Prabowo Hashim Djojohadikusumo, serta Jenderal Purn. Sjafrie Sjamsoeddin, bukanlah kebetulan belaka. Pengamat Intelijen dan Geopolitik, Amir Hamzah, menyebutkan bahwa ada upaya sistematis untuk melemahkan posisi politik Prabowo dengan menghancurkan kredibilitas orang-orang yang paling dipercayainya, baik dalam ranah politik maupun militer.

Amir menegaskan bahwa Prabowo, dengan posisi politik dan kekuatan elektoral yang sangat kokoh, tidak bisa diserang secara langsung. Namun, dengan menargetkan orang-orang dekatnya, para penyerang berharap dapat melemahkan dukungan dan stabilitas di sekitar Presiden. Dalam hal ini, Sufmi Dasco Ahmad yang merupakan Ketua Harian DPP Partai Gerindra dan motor penggerak pengesahan UU TNI di DPR, menjadi salah satu target utama.

“Serangan terhadap Dasco dengan tuduhan keterlibatan dalam pengelolaan judi online di Kamboja, yang ternyata tidak berdasar, adalah bagian dari framing yang terorganisir untuk menjatuhkan kredibilitasnya,” ungkap Amir. Menurutnya, media yang mengangkat isu tersebut cenderung kritis terhadap revisi Undang-Undang TNI yang digagas oleh Dasco, yang membuatnya menjadi sasaran strategis dalam manuver politik ini.

Lebih lanjut, Amir mengungkapkan bahwa selain Dasco, Hashim Djojohadikusumo yang diserang dari sisi bisnis dan politik luar negeri, serta Jenderal Purn. Sjafrie Sjamsoeddin yang diserang dengan narasi masa lalu terkait isu HAM dan militerisme, juga menjadi bagian dari skenario besar untuk melemahkan posisi Prabowo.

“Serangan terhadap orang-orang terdekat Prabowo bukan hanya berasal dari oposisi politik domestik, namun dapat juga dilihat sebagai bagian dari skenario geopolitik yang lebih besar, di mana ada kekuatan internasional yang tidak ingin Prabowo memperkuat posisi Indonesia di kancah dunia,” tegas Amir.

Dalam konteks ini, Amir juga mengimbau masyarakat untuk bijak dalam menerima informasi dan tidak mudah termakan oleh isu-isu yang tidak didukung oleh bukti yang kuat. Ia pun meminta agar aparat penegak hukum proaktif dalam mengklarifikasi hoaks yang berpotensi merusak tatanan politik nasional.

“Jika tokoh sekelas Dasco bisa dijatuhkan dengan framing semacam ini, maka ini adalah preseden buruk bagi demokrasi kita,” tambahnya.

[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *