Radarbuana | Padang – Ketua Mahkamah Agung (MA), Prof. Dr. H. Sunarto, S.H., M.H., menyampaikan pesan tegas kepada seluruh aparatur peradilan di wilayah Pengadilan Tinggi Padang dalam kunjungan kerjanya, Kamis (24/04/2025). Di hadapan hakim dan staf Pengadilan Negeri Padang, Sunarto menyatakan tidak akan memberikan toleransi sedikit pun terhadap tindakan korupsi dan pelayanan transaksional yang mencoreng nama baik lembaga peradilan.
Pernyataan ini dilontarkan Sunarto menyusul penangkapan beberapa oknum hakim oleh Kejaksaan Agung. “Kami tidak akan iba sedikit pun. Sudah diingatkan untuk tidak melakukan pelayanan transaksional, tapi masih saja dilakukan,” tegasnya.
Sunarto menekankan pentingnya perubahan pola pikir di kalangan aparatur peradilan, dari mental transaksional menjadi mental pelayanan. “Gaji kita adalah uang rakyat, jadi sudah seharusnya memberikan pelayanan terbaik tanpa pamrih,” ujarnya. Ia mengingatkan bahwa seluruh aparatur peradilan, mulai dari kesekretariatan, kepaniteraan, hingga hakim, memiliki tanggung jawab untuk melayani masyarakat dengan adil dan bersih.
“Jangan ada lagi masyarakat yang datang malah diabaikan, atau justru diminta memberikan sesuatu. Ingat, gaji kita berasal dari pajak yang dibayar oleh rakyat. Maka, mari kita renungkan kembali keberadaan dan fungsi kita,” lanjut Sunarto.
Sunarto juga menyoroti pentingnya kepemimpinan teladan di lingkungan peradilan. Ia meminta para pimpinan untuk menjadi contoh yang baik bagi anak buahnya, bukan menjadi sosok yang ingin dilayani atau merepotkan. “Bukan pimpinan yang harus dilayani, tetapi masyarakat, khususnya pencari keadilan. Ini bukan zaman jahiliyah. Jangan sampai seorang hakim mati dalam keadaan meninggalkan utang pelayanan atau utang transaksional,” tegasnya.
Lebih lanjut, Sunarto menjelaskan bahwa kebijakan mutasi dan promosi di MA saat ini sepenuhnya berbasis data, bukan kedekatan personal. “Data tentang kinerja, integritas, disiplin, dan prestasi kini telah tercatat lengkap dalam sistem yang dibuat oleh Ditjen,” jelasnya.
Harapan dan Peringatan Keras
Ketua MA berharap kejadian penangkapan hakim tidak akan terulang kembali. “Pelayanan transaksional itu jangan ada lagi, jangan ada ceritanya lagi teman-teman kita, anak-anak kita, adek-adek kita di tangkap oleh siapapun. naudzubilah mindzalik,” pungkasnya. Ia kembali menekankan agar seluruh pimpinan peradilan menyampaikan pesan ini kepada bawahannya.
Acara pembinaan ini dihadiri oleh Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Non-Yudisial, para Ketua Kamar, Panitera MA, Sekretaris MA, dan Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum.
(Rio)