Radarbuana | Jakarta – Bertepatan dengan 1 Juni peringatan Hari Lahir Pancasila, Glitz Inclusive merayakan ulang tahun pertamanya dengan penuh semangat dan makna di kawasan Kuningan City, Jakarta. Momentum ini menjadi pengingat akan pentingnya semangat Bhinneka Tunggal Ika – persatuan dalam keberagaman – yang menjadi dasar filosofi Glitz Inclusive sebagai ruang hiburan yang progresif, inklusif, dan representatif.
Jeremy Christopher, Marketing Manager & International Booker menjelaskan Glitz Inclusive, yang berada di bawah naungan De Moksha Hospitality Group, tidak hanya dikenal sebagai lounge dan klub malam modern, tetapi juga sebagai pionir dalam inklusi sosial di industri hiburan malam Indonesia. Tempat ini kini mempekerjakan lebih dari 30 orang, termasuk 10 staf dari komunitas Tuli dan penyandang disabilitas, sebagai bentuk nyata dari nilai-nilai Diversity, Equity, and Inclusion (DEI) yang mereka pegang.
Perayaan ulang tahun pertama Glitz Inclusive berlangsung selama tiga hari, dimulai dari tanggal 28 hingga 31 Mei 2025. Selama perayaan ini, panggung Glitz dimeriahkan oleh para DJ internasional, seperti Tony Hema dari Thailand, DJ Yasmin dari Indonesia, hingga Eric Vilar dari Brasil yang tampil di malam puncak.

Tak hanya pertunjukan musik, malam spesial ini juga menyajikan musikal teater, penampilan dari dancer Tuli asal Bali, hingga kolaborasi spektakuler antara pekerja seni profesional dengan komunitas disabilitas. Tema acara tahun ini adalah “Metamorphosis: A Year of Transformation”, yang mencerminkan perubahan signifikan dalam industri hiburan menuju ruang yang lebih inklusif dan setara:” jelas Jeremy Christopher di malam puncak Perayaan ulang tahun pertama Glitz Inclusive, Santu, 31 Mei 2025.
“Kami bukan sekadar tempat hiburan, kami adalah simbol harapan dan perlawanan terhadap diskriminasi. Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya slogan – keduanya adalah jiwa dari apa yang kami lakukan di Glitz,” tambah Jeremy.
Mendorong Inklusi Nyata, Bukan Sekadar Simbolik
Jeremy menjelaskan bahwa salah satu inovasi sosial yang dilakukan adalah pengadaan QR Code pada setiap meja, yang memungkinkan tamu belajar bahasa isyarat dasar secara cepat dan interaktif. Hal ini memfasilitasi komunikasi antara pengunjung dan staf Tuli secara inklusif dan menyenangkan.
“Kita ingin mematahkan stigma bahwa teman-teman Tuli tidak bisa bekerja di dunia hiburan. Faktanya, mereka justru lebih fokus dan pekerja keras,” ujar Jeremy.
Jeremy juga menegaskan bahwa proses adaptasi justru lebih menantang bagi pekerja non-disabilitas karena perlu belajar berinteraksi secara inklusif. Namun, hambatan ini dapat teratasi hanya dalam waktu singkat. Dari sisi pengunjung, Glitz mencatat tidak ada keluhan – bahkan tamu merasa nyaman dengan pelayanan yang tenang dan efisien.
Ulang tahun Glitz Inclusive turut mendapat dukungan dari Wakil Menteri Pariwisata, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta perwakilan dari Dinas Pariwisata DKI Jakarta. Mereka menyambut baik inisiatif Glitz dalam menciptakan ekosistem hiburan yang ramah disabilitas dan memperluas akses partisipasi masyarakat.

“Harapan kami ke depan adalah Glitz menjadi model, bukan hanya untuk tempat hiburan, tapi juga sektor F&B dan perusahaan lain yang ingin membuktikan bahwa inklusi bukan beban – tapi kekuatan,” sambung Jeremy.
Ia mengungkapkan, Glitz Inclusive memiliki misi jangka panjang: menciptakan komposisi tenaga kerja 50% dari komunitas disabilitas, memperluas jangkauan inklusivitas ke cabang-cabang di Bali, serta menghadirkan lebih banyak pertunjukan bertaraf internasional yang menampilkan seniman disabilitas.
Selain itu, mereka tengah merancang format acara edukatif dan kolaboratif yang akan memperkuat pemahaman publik tentang pentingnya aksesibilitas dan representasi dalam dunia hiburan.
Tentang Glitz Inclusive
Glitz Inclusive adalah bagian dari De Moksha Hospitality Group, perusahaan yang berkomitmen pada nilai keberlanjutan, keseimbangan, dan pemberdayaan komunitas. Berbasis di Jakarta Selatan, Glitz menyatukan konsep lounge modern dengan misi sosial yang kuat – menciptakan ruang aman, memberdayakan komunitas termarjinalkan, dan mendorong transformasi sosial melalui seni, musik, dan interaksi manusia.
Glitz Inclusive Club di Jakarta terus menunjukkan komitmennya sebagai pelopor ruang hiburan malam yang benar-benar inklusif. Lebih dari sekadar tempat bersenang-senang, Glitz telah menjelma menjadi wadah bagi beragam komunitas, termasuk mereka yang memiliki disabilitas, untuk berekspresi dan berkarya. Klub ini membuktikan bahwa inklusi tidak hanya mungkin, tetapi juga dapat menciptakan pengalaman yang lebih kaya dan berkesan bagi semua.
“Kami percaya bahwa setiap individu memiliki bakat dan kreativitas yang layak dirayakan,” ujar
Di Glitz menciptakan lingkungan di mana semua orang merasa diterima, dihargai, dan memiliki kesempatan untuk bersinar.
Panggung untuk Keberagaman: Tarian dan Seni dari Berbagai Komunitas
Salah satu aspek paling menonjol dari Glitz adalah program dan acara inklusifnya yang beragam. Klub ini secara rutin menjadi panggung bagi pertunjukan tarian dan seni dari berbagai komunitas, termasuk mereka yang memiliki disabilitas. Ini bisa berupa pertunjukan tari kontemporer oleh kelompok penari dengan disabilitas, pameran seni visual dari seniman tunanetra, atau jam session musik yang melibatkan musisi dari berbagai latar belakang.
Melalui inisiatif ini, Glitz tidak hanya menghibur, tetapi juga mempromosikan kesadaran dan pemahaman. Pengunjung dapat menyaksikan langsung bakat dan kreativitas luar biasa dari individu dengan disabilitas, meruntuhkan stereotip, dan membangun jembatan antar komunitas.
Komitmen Glitz terhadap inklusi tidak hanya berhenti di panggung. Klub ini menerapkan pendekatan menyeluruh yang mencakup berbagai aspek operasional:
* Pekerjaan dan Pelatihan Inklusif: Glitz bangga mempekerjakan individu dengan disabilitas, menyediakan pelatihan yang disesuaikan seperti pelatihan bahasa isyarat untuk staf tuli, memastikan mereka dapat berkembang dalam karir mereka dan berkontribusi secara optimal.
* Desain Tempat yang Aksesibel: Setiap sudut Glitz dirancang dengan mempertimbangkan aksesibilitas. Mulai dari jalur akses yang mudah bagi pengguna kursi roda, fasilitas toilet yang aksesibel, hingga penataan ruang yang memungkinkan navigasi yang lancar bagi semua pengunjung.
* Komunikasi yang Komprehensif: Glitz menggunakan berbagai metode komunikasi untuk memastikan semua pengunjung dapat menikmati pengalaman. Ini termasuk penggunaan bahasa isyarat, teks visual, dan teknologi pendukung lainnya untuk komunikasi yang efektif bagi individu dengan disabilitas.
* Kerja Sama Komunitas yang Erat: Glitz secara aktif bermitra dengan organisasi dan komunitas yang fokus pada isu disabilitas. Kolaborasi ini memastikan bahwa kebutuhan dan aspirasi komunitas ini dipahami dan dipenuhi, menciptakan lingkungan yang benar-benar mendukung.
Dengan upaya-upaya ini, Glitz Inclusive Club tidak hanya menjadi tempat hiburan malam, tetapi juga sebuah gerakan. Mereka adalah bukti nyata bagaimana sebuah bisnis dapat berperan penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih ramah dan inklusif bagi semua individu, tanpa memandang kemampuan atau latar belakang mereka.
Apakah Anda tertarik untuk merasakan langsung pengalaman unik di Glitz Inclusive Club?
(Migo)