NasionalSeni Budaya

Fadli Zon: Musik Adalah Soft Power Bangsa, AMI Wadah Strategis untuk Ekosistem Musik Indonesia

×

Fadli Zon: Musik Adalah Soft Power Bangsa, AMI Wadah Strategis untuk Ekosistem Musik Indonesia

Sebarkan artikel ini
Menteri Kebudayaan Fadli Zon (kedua kiri) dalam konferensi pers pembukaan pendaftaran AMI Awards 2025 di kantor Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Kamis (5/6/2025).

Radarbuana | Jakarta — Musik tidak hanya sekadar hiburan, melainkan kekuatan budaya yang mampu membentuk citra dan pengaruh sebuah bangsa. Itulah yang ditegaskan Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam peluncuran Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2025, Kamis (5/6) di Jakarta.

Fadli menyebut, AMI bukan sekadar ajang penghargaan, tetapi instrumen penting dalam membangun ekosistem musik nasional yang inklusif dan berkelanjutan. “Ini akan menambah hidupnya ekosistem musik Indonesia dan menampung seluruh genre maupun lapisan, termasuk dari daerah-daerah,” kata Fadli.

Dukungan Pemerintah dan Peran Strategis AMI

Kerja sama antara Kementerian Kebudayaan RI dan Yayasan AMI yang sudah memasuki tahun ketiga diharapkan tidak hanya menjadi ajang selebrasi, tetapi juga refleksi dinamika zaman dan perkembangan industri musik tanah air.

Fadli menggarisbawahi bahwa pertumbuhan pesat industri musik nasional memerlukan ekosistem yang solid. Di sinilah peran AMI menjadi krusial. “AMI yang telah berjalan selama 28 tahun ini adalah semacam Grammy Awards versi Indonesia. Ia telah menjadi stimulus dan bentuk apresiasi nyata bagi para musisi dari berbagai genre,” tegasnya.

Tak hanya fokus pada musik populer, Fadli juga menekankan pentingnya perhatian terhadap musik tradisional seperti keroncong dan dangdut, yang mulai mendapatkan apresiasi global. “Musik seperti ini juga diminati masyarakat internasional, tapi harus didukung dengan ruang pertunjukan yang memadai,” ujarnya.

Sebagai bentuk adaptasi atas dinamika baru dalam industri musik, AMI Awards tahun ini menghadirkan dua kategori baru:

  • Musik Kontemporer
  • Pengarah Vokal (Vocal Director)

Ketua Yayasan AMI, Candra Darusman, mengatakan bahwa dua kategori ini muncul sebagai respons terhadap meningkatnya eksistensi musik kontemporer dan kontribusi para pelatih vokal yang selama ini belum banyak mendapat panggung.

“Ini merupakan pengakuan terhadap mereka yang bekerja di balik layar dan berkontribusi besar terhadap kualitas vokal dalam rekaman maupun pertunjukan langsung,” ujar Candra.

AMI Sebagai Pemicu Kreativitas dan Mutu Nasional

Sementara itu, anggota tim kategorisasi AMI, Syahrani, menyatakan bahwa kehadiran AMI Awards bukan sekadar penghargaan tahunan, tetapi juga pemicu kreativitas musisi Indonesia. “AMI mendorong hadirnya karya bermutu yang bisa merepresentasikan identitas Indonesia, baik secara nasional maupun internasional,” ucapnya.

Proses Pendaftaran AMI 2025: Terbuka dan Digital

AMI Awards 2025 resmi dibuka sejak 27 Mei dan akan berlangsung hingga 5 Juli 2025. Gelaran ini mencakup lagu-lagu yang dirilis pada periode 1 Juni hingga 30 Juli 2025.

Jumlah karya yang masuk hingga saat ini tercatat sebanyak 5.049 lagu dari berbagai label dan musisi independen. Seluruh pendaftaran dilakukan secara daring melalui portal resmi di: manage.ami-awards.com/label

Proses ini mencakup pengajuan lagu dan dokumentasi pendukung yang selanjutnya akan melalui tahap kategorisasi oleh tim ahli.

Perlu diketahui,  AMI Awards telah menjadi barometer penting dalam industri musik Indonesia, tidak hanya mengapresiasi pencapaian musisi tetapi juga merangsang pertumbuhan industri yang sehat, kompetitif, dan inklusif. Tahun ini, dengan dukungan pemerintah yang makin kuat, AMI berpotensi menjadi platform strategis dalam diplomasi budaya Indonesia di panggung global.

(igo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *