FilmInfotainment

VISION+ Resmi Luncurkan Series “EDI: Ejakulasi Dini” dengan Nuansa Komedi Remaja dan Kritik Sosial

×

VISION+ Resmi Luncurkan Series “EDI: Ejakulasi Dini” dengan Nuansa Komedi Remaja dan Kritik Sosial

Sebarkan artikel ini
VISION+ secara resmi meluncurkan poster dan penayangan perdana serial terbarunya berjudul EDI (Ejakulasi Dini) pada Jumat, 4 Juli 2025 di MNC Conference Hall, iNews Tower, Jakarta. (foto.dok.RadarBuana/Igo)

Radarbuana | Jakarta – VISION+ secara resmi meluncurkan poster dan penayangan perdana serial terbarunya berjudul EDI (Ejakulasi Dini) pada Jumat, 4 Juli 2025 di MNC Conference Hall, iNews Tower, Jakarta. Dalam acara yang dikemas dengan sesi press conference dan screening perdana ini, para pemain serta tim produksi hadir langsung untuk berbagi cerita di balik layar dan makna dari serial yang akan tayang eksklusif di platform VISION+.

Serial ini disutradarai oleh sineas senior Sukhdev Singh, yang juga bertindak sebagai produser dan penulis naskah. Dibintangi oleh Junior Roberts dan Sandrinna Michelle sebagai pemeran utama, EDI menjanjikan sajian drama remaja penuh humor, cinta, dan keresahan yang relevan dengan kehidupan masa kini.

Dalam poster yang dirilis, terlihat Edi (Junior Roberts) dan Nataya (Sandrinna Michelle) tampil dalam piyama dengan ekspresi kocak dan menggemaskan, memberi kesan bahwa serial ini akan membawa warna ceria namun tetap menyentuh sisi emosional penontonnya.

Serial ini mengangkat cerita tentang Edi, remaja 18 tahun yang tengah mencari jati diri di tengah masa pubertas. Ketertarikannya pada guru biologi, Bu Julia (Naomi Zaskia), justru menyeretnya pada dinamika keluarga yang tak stabil dan kenyataan pahit tentang rumah tangga orang tuanya. Situasi makin kompleks dengan kehadiran Nataya, siswi pindahan dari Amerika yang misterius namun penuh semangat.

Dengan total 8 episode berdurasi sekitar 45 menit, serial ini tak hanya menyuguhkan kisah coming-of-age remaja, tapi juga menjadi kritik terhadap pola komunikasi dalam keluarga urban modern yang sering kali rapuh dan penuh kepura-puraan.

Komentar Pemain dan Tim Produksi

Sukhdev Singh (Sutradara & Penulis): “EDI bukan hanya soal remaja dan ejakulasi dini dalam pengertian harfiah. Ini adalah metafora tentang kedewasaan yang terlalu cepat, kehilangan momen untuk menikmati masa muda karena tekanan keluarga, sekolah, dan lingkungan sosial,” ungkap Sukhdev dalam sesi tanya jawab.

Junior Roberts (Pemeran Edi): “Ini salah satu peran yang paling menantang buat saya. Edi adalah karakter yang lucu tapi juga menyimpan luka. Banyak anak muda hari ini yang mungkin senyum di luar, tapi bingung dan sendirian di dalam. Saya harap penonton bisa relate,” ujar Junior.

Sandrinna Michelle (Pemeran Nataya): “Saya suka banget sama karakter Nataya. Dia kuat, mandiri, dan berani mengungkapkan perasaannya. Tapi juga membawa trauma dan adaptasi sebagai anak pindahan. Banyak dinamika remaja yang bisa diserap penonton lewat tokoh ini,” jelas Sandrinna.

Fajar Sadboy (Pemeran Teman Sekolah Edi): “Buat gue, main di EDI itu kayak throwback ke masa SMA. Banyak adegan konyol tapi juga ngena banget. Apalagi tentang gimana cowok-cowok ngobrolin hal-hal tabu, tapi nggak ngerti apa-apa sebenarnya,” kata Fajar yang juga dikenal sebagai ikon meme remaja.

Hannah Al Rashid ikut Pemeran Psikolog Sekolah mengungkapkan “Serial ini berani membicarakan isu psikologis remaja tanpa menggurui. Kita jarang lihat tayangan yang bisa lucu dan tetap edukatif soal kesehatan mental, seksualitas, dan komunikasi antar-generasi,” ungkap Hannah.

Roy Marten dan Tio Pakusadewo yang memerankan orang tua Edi dalam serial ini juga menambahkan bahwa tantangan dalam cerita ini mencerminkan problematika nyata dalam rumah tangga modern. “Ada banyak pasangan yang masih tinggal serumah, tapi tidak saling bicara,” kata Tio.

Thaleb Wahjudi (Head of Production VISION+): “VISION+ ingin terus hadirkan konten orisinal yang menggugah, berani, dan dekat dengan realitas sosial kita. EDI adalah salah satu konten lokal yang kami percaya bisa menjadi benchmark tontonan berkualitas bagi generasi muda dan keluarga Indonesia,” jelas Thaleb.

Serial EDI (Ejakulasi Dini) mulai tayang eksklusif di VISION+ pada Jumat, 4 Juli 2025. Penonton dapat mengakses tayangan ini dengan berlangganan mulai dari Rp35.000,- per bulan.

Serial ini mengusung genre komedi-drama yang ringan namun penuh makna. Di balik judul yang provokatif, terdapat pesan penting tentang pentingnya komunikasi antar anggota keluarga, pendidikan seks yang sehat, dan pemahaman psikologis terhadap remaja.

(Amigo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *