Radarbuana | Kendari – Seleksi Tilawatil Quran dan Hadis (STQH) Nasional ke-28 yang akan berlangsung di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada 12-17 Oktober 2025, tak hanya sekadar ajang kompetisi. Lebih dari itu, acara ini menjadi momentum strategis bagi Kementerian Agama (Kemenag) untuk memperkuat pembinaan generasi muda Qur’ani melalui serangkaian program pendukung yang inovatif dan terstruktur.
Menurut Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag, Abu Rokhmad, STQH tahun ini bukan hanya mencari juara, tetapi juga membentuk karakter peserta yang tidak hanya mahir membaca Al-Qur’an dan menghafal hadis, tetapi juga memiliki wawasan kebangsaan dan kepedulian sosial yang tinggi.
”Kami menyelenggarakan beberapa workshop dan seminar tematik selama STQH berlangsung,” ungkap Abu Rokhmad dalam konferensi pers, Selasa (7/10). “Tujuannya agar para peserta, yang merupakan generasi muda terbaik, tidak hanya fokus pada teknis lomba, tetapi juga memahami nilai-nilai luhur Al-Qur’an dan Hadis dalam konteks kehidupan sehari-hari.”
Program Pendukung Inovatif untuk Peserta
Selain kompetisi utama, Kemenag menyiapkan beberapa program yang dirancang khusus untuk para peserta:
- Seminar Wawasan Kebangsaan: Bekerja sama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), seminar ini akan menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga persatuan bangsa melalui pemahaman nilai-nilai kebangsaan yang selaras dengan ajaran Islam.
- Workshop Kepemimpinan Muda: Peserta akan dibekali dengan materi tentang public speaking, manajemen organisasi, dan kepemimpinan Islami. Ini bertujuan untuk mencetak pemimpin masa depan yang berlandaskan Al-Qur’an dan Hadis.
- Forum Diskusi dengan Ulama Internasional: Kemenag mengundang 10 ulama dan cendekiawan dari negara-negara sahabat untuk berbagi pengalaman dan wawasan tentang moderasi beragama dan tantangan global di era modern.
Pelibatan Lembaga Swasta dan Komunitas Lokal
Penyelenggaraan STQH kali ini juga menunjukkan kolaborasi yang erat antara pemerintah dan sektor swasta. Sejumlah perusahaan dan komunitas lokal dilibatkan dalam kegiatan pendukung, seperti bazar UMKM Islami, pameran buku, dan pertunjukan seni budaya daerah.
”Kami ingin STQH ini tidak hanya dirasakan oleh para peserta dan panitia, tetapi juga memberikan dampak ekonomi dan sosial positif bagi masyarakat Kendari,” jelas Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara, yang juga turut serta dalam persiapan acara.
Acara pembukaan pada 11 Oktober 2025, yang direncanakan dihadiri Presiden RI, tidak hanya akan menampilkan seremoni formal, tetapi juga kolaborasi seni dan budaya yang menggambarkan kekayaan Indonesia. Ini sejalan dengan tema besar STQH, yaitu “Al-Qur’an dan Hadis Merawat Peradaban dan Melestarikan Lingkungan”, yang mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi demi peradaban yang lebih baik.
”Kami berharap ajang ini menjadi inspirasi bagi semua pihak bahwa nilai-nilai Al-Qur’an dan Hadis sangat relevan untuk menjawab tantangan zaman, termasuk dalam hal kepemimpinan, persatuan bangsa, dan kepedulian terhadap lingkungan,” pungkas Abu Rokhmad
(Reporter: Shultan)






