Radarbuana | Buleleng – Komunitas Wirausaha Muda Singaraja (WMS) memasuki era kepemimpinan baru yang ditandai dengan semangat revitalisasi dan fokus pada pemberdayaan ekonomi lokal. Gede Pasek Reksa Saputra, putra asli Desa Petemon, Seririt, terpilih secara aklamasi melalui proses voting dalam Rapat Umum Komunitas yang digelar di Edie Artha Cafe Bar & Resto, Sabtu (1/11/2025). Pasek Reksa kini resmi memegang tampuk Ketua Umum WMS untuk periode strategis 2025–2027, menggantikan Made Keneisha Audrey Clarinda.

Kemenangan Pasek Reksa, yang merupakan Calon Ketua Umum Nomor Urut 1, mencerminkan harapan besar anggota WMS agar organisasi yang berdiri sejak tahun 2011 ini dapat menjadi pionir kebangkitan Kota Singaraja melalui penciptaan wirausaha muda yang inovatif dan berdaya saing.
Proses pemilihan ketua umum berjalan transparan, dipimpin oleh Ketua Panitia, I Made Sikha Dwi Partama. Tiga kandidat bersaing ketat, yakni Gede Pasek Reksa Saputra, I Made Sikha Dwi Partama, dan Putu Arjana. Hasil voting yang disaksikan oleh Ketua Pembina WMS dan seluruh anggota, mengukuhkan Pasek Reksa sebagai pemimpin baru.
Menyikapi hasil tersebut, Pasek menyatakan bahwa posisi ini adalah amanah besar untuk mengubah WMS menjadi lebih dari sekadar perkumpulan, tetapi menjadi “ruang belajar, bertukar pengalaman, dan inkubasi gagasan” bagi anak muda Buleleng.
“Ini sebuah tanggung jawab dari teman-teman yang sudah mempercayakan kepada saya. Harapannya, WMS bisa membantu anak-anak muda di Buleleng yang ingin punya usaha, tempat kita berdiskusi dan bertumbuh bersama,” ungkap Pasek.
Ekspansi Program ke Desa: Menggali Local Genius
Di bawah kepemimpinannya, Pasek Reksa mencanangkan program kerja utama yang bersifat outward-looking atau berorientasi keluar. WMS tidak akan lagi terbatas di lingkup kota, melainkan akan memperluas jangkauan program hingga ke desa-desa di seluruh Buleleng.
Strategi ini didasarkan pada keyakinan bahwa potensi ekonomi tersembunyi (local genius) Buleleng terletak di kawasan pedesaan. Anak-anak muda di desa akan didorong menjadi motor penggerak pengembangan usaha yang berbasis pada komoditas dan kearifan lokal.
“Program kami ke depan akan masuk ke beberapa desa untuk melihat potensi desa, di mana motornya adalah anak-anak muda,” jelasnya, menandakan pergeseran fokus WMS dari usaha perkotaan ke pengembangan ekonomi desa secara berkelanjutan.
Kolaborasi Strategis dan Inovasi Teknologi
Untuk merealisasikan visi ini, Pasek Reksa secara terbuka menyambut kolaborasi erat dengan Pemerintah Kabupaten Buleleng. Ia menyebutkan secara spesifik Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan, serta Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT), sebagai mitra strategis dalam memperkuat ekosistem kewirausahaan.
Dukungan teknologi dan inovasi dianggap Pasek sebagai modal penting bagi wirausaha muda Buleleng untuk mampu bersaing di pasar yang semakin global. Ia memandang Gen Z memiliki kemampuan alami dalam memanfaatkan perkembangan teknologi digital dan e-commerce.
“Dengan teknologi yang makin canggih, anak-anak muda ini bisa menjadi pendobrak untuk inovasi-inovasi lebih dalam,” paparnya, menekankan perlunya dukungan mentoring dan akses permodalan berbasis teknologi.
Antusiasme terhadap kepemimpinan baru ini juga disuarakan oleh pejabat daerah, termasuk Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Buleleng, yang menyatakan bahwa bangkitnya wirausaha muda sejalan dengan upaya pemerintah daerah untuk menciptakan lapangan kerja dan memajukan Buleleng secara keseluruhan.






