RadarBuana.com, Maros– Sebanyak 882 KK KPM BST dan PKH terbagi enam desa dan dua kelurahan, Kemabli terima bantuan berupa uang tunai dan beras.Khusus KPM dalam kelompok BST kali ini selain menerima uang tunai juga ditambah beras 10 kg. Kamis (29/7/2021)
Camat Bantimurung Asrul Rifai mengatakan, dia bersama pihak terkait keliling desa dan kelurahan memantau langsung penyaluran bantuan yang disalurkan PT pos Indonesia.
Karena ini masih Pandemi covid 19, lanjut Asrul, aktifitas masyarakat harus terus dipantau, kami akan selalu mengingatkan agar selalu mematuhi protokol kesehatan covid 19.
” Penyaluran bantuan kali ini, kami sarankan agar bantuan di salurkan di kantor desa dan kelurahan masing-masing, hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kerumunan, selain itu masyarakat penerima manfaat tidak kerepotan lagi, jadi intinya bantuan ini kita dekatkan ke domisilinya, ” papar Asrul.
Menurutnya, penyaluran bantuan ini, kami sedikit sesalkan, seharusnya suplai beras dari Bulog cepat’ juga datang dititik, supaya warga tidak lagi bolak-balik ke kantor desa, tapi kelihatannya masyarakat sudah banyak yang pulang baru berasnya datang.
“Kalau begini modelnya, para petugas kerja dua kali, harus pihak Bulog faham kondisi masyarakat, kasian mereka harus bolak-balik ke kantor, berharap kedapan tidak terjadi lagi seperti ini,” harap Asrul Camat Bantimurung.
RustamTKSK kecamatan Bantimurung mengatakan, penyaluran batuan kali ini memang sengaja kami arahkan agar disalurkan di masing-masing kantor, beda penyaluran sebelum terpusat dia suatu tempat.
Terkait keterlibatan dropin beras, Rusam juga sangat menyayangkan, Karen menurutnya, akibat kerlambatan itu, memakan waktu dan tenaga lagi, penyaluran dimulai dari pagi sampai sore, tapi beras datang sore hari.
Bahkan kata Rustam, ada beberapa desa sudah seleasi penyaluran BST olah PT pos Indonesia beras baru datang, jadi parktis warga sudah pulang semua, selain kami warga kerepotan harus luangkan waktu datang Kembali untuk mengambil berasnya.
Berharap kedepan pihak Bulog bisa standby dari pagi dititik penyaluran, supay kami jangan lagi kerja doble, masyarakat juga tidak lagi bolak-balik ke kantor desa,” harap Rustam.
Herman.
