HukumNasional

Bob Hasan Ketum ARUN: Polemik RUU HIP Merugikan Rakyat Disaat Terdampak Covid-19

×

Bob Hasan Ketum ARUN: Polemik RUU HIP Merugikan Rakyat Disaat Terdampak Covid-19

Sebarkan artikel ini
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Advokasi Rakyat Untuk Nusantara (DPP ARUN), Bob Hasan SH MH

Jakarta, Radarbuana.com –  Menanggapi tentang Polemik Pembahasan draft Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP), Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat  Advokasi Rakyat Untuk Nusantara (DPP ARUN), Bob Hasan SH MH mempertanyakan urgensinya. “Pasalnya perdebatan RUU HIP sangat merugikan masyarakat disaat kesulitan ekonomi akibat dihantam musibah virus COVID-19,” tandasnya, Kamis (18/6/2020) di Sekretariat DPP ARUN, Cikini, Jakarta Pusat.

Ia berpendapat perdebatan RUU HI yang tidak dimengerti oleh rakyat. “Ini tidak berbobot, karena merupakan debat kusir, dimana orang-orang pintar di Indonesia hanya berkutat di Sejarah dan makna Falsafah,” sebut Bob.

Bob  menyebutkan ketika bicara tentang posisi Pancasila selalu saja didebat dengan latar belakang, sampai tafsirnya dan ada pula yang menganalisa dengan Ekasila dan Trisila.

“Menurut saya perdebatannya maupun Rancangan Undang-Undang HIP semua tidak memiliki manfaat, apa kira-kira manfaatnya itu semua tidak ada buat Rakyat Indonesia. Maka bukan hanya ditunda tapi stop bicara itu dan fokus saja pada persoalan mendasar bangsa ini yaitu membangkitkan ekonomi rakyat kecil,” tandasnya.

Yang jelas, lanjut Bang Bob,  panggilan akrab Bob Hasan yang juga advokat, bahwa perdebatan RUU HIP akan menimbulkan High Resistensi dan menghabiskan waktu akibat klaim segelintir orang terhadap Pancasila.

“Bukan Kami  tidak punya alasan untuk menyatakan ini, namun buat apa berkutat falsafah maupun Filsafat Pancasila selagi tidak dirasakan oleh rakyat, negara  kita ini jangan teledor debat itu melulu sementara bangsa lain sudah dibulan,” ungkap ketua ormas ARUN, yang berfokus pada hukum membela bagi masyarakat yang terzolimi karena masalah persoalan hukum.

Bob pun berharap bagaimana Konstitusi kita yang mengatur langsung tentang perikehidupan berbangsa harus dijalankan sesuai dengan Falsafah. “Dan mengapa saya nyatakan negara jangan teledor. Karena tidak ada  sebuah negara akan maju bilamana antara konstitusi dengan falsafahnya berpisah,” pungkas Bob Hasan. IG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *